GOPOS.ID, GORONTALO– Sejumlah unsur terkait perencanaan hadir dalam seminar nasional tata ruang yang mengangkat tema “Peran Penataan Ruang dalam Pembangunan” di Ballroom Grand Q Hotel, Kota Gorontalo, Kamis (14/11/2019).
Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia, Bernadus Djonoputro yang merupakan keynote speaker dalam kegiatan tersebut mengungkapkan beragam isu perkotaan dan pengembangan wilayah. Diantaranya konflik pemanfaatan ruang, aksesibilitas dan transportasi publik, partisipasi masyarakat, ketahanan iklim serta krisis danau dan DAS Limboto.
“Kota-kota di dunia saat ini saling terhubung dengan adanya internet of things, gejolak di suatu kota dapat langsung dirasakan di kota lain”, Kkata Bernadus.
Menurutnya isu permasalahan yang dihadapi sebagian besar kota dan wilayah di dunia memiliki kemiripan. Karena itu, transparansi dalam praktek pembangunan kota-kota dan wilayah ini merupakan peluang bagi knowledge-sharing. Dan belajar dari best practices untuk menemukan solusi pembangunan kota dan wilayah yang tepat.
Salah satu perumusan yang muncul dalam seminar ini yaitu rencana detail tata ruang Kota Gorontalo yang menitikberatkan pada integrasi urban farming. Serta fungsi perdagangan dan jasa, banjir dan kekeringan serta minimnya transportasi publik.
Baca juga: Gubernur BI Kenakakan Karawo di ISEF 2019
Sementara itu Asisten Pembangunan Provinsi Gorontalo, Sutan Rusdi, dalam sambutannya mengatakan tema pembangunan berkelanjutan yang diangkat dalam seminar ini sangatlah penting. Sebab merupakan prinsip dasar penataan ruang yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan terkait.
Sekretaris Bapppeda Provinsi Gorontalo yang juga Ketua IAP Provinsi Gorontalo, Irfan Katili, menjelaskan seminar ini merupakan pilot project IAP Gorontalo. Yang diharapkan dapat menjadi awal bagi kolaborasi stakeholder pembangunan di Provinsi Gorontalo. Untuk sama-sama mengambil peran dalam menyukseskan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang di Provinsi Gorontalo.
Kegiatan yang dilaksanakan Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Provinsi Gorontalo bekerja sama dengan Bappeda Provinsi Gorontalo dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Gorontalo diikuti sebanyak 150 peserta. Terdiri atas unsur balai, dinas dan kantor pemerintah, unsur asosiasi profesi dan unsur akademisi serta masyarakat umum di Provinsi Gorontalo. (andi/adv/gopos)