GOPOS.ID, KABUPATEN MALANG – Calon Bupati Malang, Drs. H.M Sanusi, MM, mengaku sudah memberikan perhatian khusus pada sektor keagamaan di Kabupaten Malang. Salah satunya pemberian insentif bagi guru atau pengajar TPQ (Taman Pendidikan Alquran).
Perhatian ini diberikan jauh sebelum memperingati Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2020.
“Saya berkomitmen semua masyarakat yang berkontribusi untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Malang, harus dapat bagian pembiayaan APBD,” kata H.M Sanusi, pada peringatan HSN di Kecamatan Gondanglegi, Kamis (22/10/2020).
“Terlebih, kepada para guru ngaji, dan ini akan kita perjuangkan,” tegasnya.
Menurut Cabup Malang nomor urut 1 itu, perhatian khusus kepada guru ngaji ini, juga telah disampaikan saat berdialog dengan guru TPQ di Kecamatan Gedangan belum lama ini.
Anggaran tersebut sudah siap untuk dialokasikan. Namun ia mengaku masih membuat peraturan khusus. Hal ini untuk menguatkan wujud perhatiannya di bidang keagamaan.
Insentif untuk guru TPQ ini, kata Sanusi, sudah dicanangkan sebelum ia cuti kampanye sebagai Bupati Malang.
Insentif guru madrasah atau TPQ ini, dicanangkan sebesar Rp 1,2 juta per tahun. Tercatat ada 9.073 guru TPQ yang diproyeksikan untuk menerima bantuan. Jumlah ini, sekitar empat persen merupakan pengajar non muslim.
Tak hanya itu, Cabup Malang yang berpasangan dengan Didik Gatot Subroto tersebut, juga telah menggagas bantuan untuk pembangunan masjid dan musala.
Rinciannya, pembangunan masjid sebesar Rp15 juta. Sementara untuk pembangunan musala sebesar Rp10 juta. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah masjid yang tersebar di 33 Kecamatan pada 2017 lalu, sebanyak 2.348 unit.
Gagasan Paslon SanDi yang mengusung tangline Malang Makmur ini menuai simpati banyak pihak dan tokoh agama. Salah satunya, KH Akhmad Hariri (Koordinator TPQ, Kecamatan Gedangan).
Pasalnya, program Paslon SanDi tersebut, selaras dengan harapan para tokoh agama, yaitu mewujudkan Kabupaten Malang sebagai wilayah Malang Santri. (asral/gopos)