GOPOS.ID, GORONTALO – Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail menekankan pentingnya peran Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) sebagai garda depan pembangunan ekonomi daerah, khususnya dalam menggerakkan investasi dan menciptakan wirausaha baru.
Hal itu disampaikan saat pelantikan pengurus HIPMI Gorontalo, yang diikuti oleh lebih dari 120 anggota baru.
“Jumlah ini bukan sekadar angka. Kalau mau dipolitisasi, 120 orang itu setara dengan tiga sampai tiga setengah partai politik. Artinya, kita punya kekuatan besar jika potensi ini benar-benar digerakkan untuk kepentingan ekonomi daerah,” ujar Gusnar.
Ia menilai, kehadiran ratusan anak muda yang memilih berkecimpung di sektor ekonomi merupakan sinyal positif bahwa Gorontalo tidak kekurangan sumber daya manusia yang siap membangun lewat jalur usaha.
“Anak-anak muda yang berdinamika di sektor ekonomi itu banyak. Ini potensi besar. Kita tidak akan kesulitan mencari wirausahawan baru yang siap masuk ke wilayah-wilayah pembangunan,” tegasnya.
Gusnar juga memaparkan tantangan fiskal yang dihadapi Provinsi Gorontalo, yang saat ini berada pada peringkat 6 atau 7 terbawah secara nasional.
“Fiskal kita kecil. Tapi itu bukan alasan untuk pesimis. Justru ini tantangan bagi kita untuk membangun dengan cara yang berbeda,” katanya.
Sebagai solusi, Pemprov Gorontalo menerapkan dua pendekatan pembangunan ekonomi. Pertama, tetap mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk mendorong pertumbuhan. Kedua, membuka ruang sebesar-besarnya bagi investasi swasta, terutama dari sektor usaha yang digerakkan oleh generasi muda.
“Kami ingin investasi menjadi motor utama pembangunan. Di sinilah peran strategis HIPMI. Anak-anak muda HIPMI harus menjadi pelaku, bukan penonton dalam pertumbuhan ekonomi daerah,” ucap Gusnar.
Selain itu, Gubernur juga menyinggung potensi sektor pertambangan di wilayah timur Gorontalo, yang dinilai bisa menjadi sumber penerimaan baru. Ia menyebut tambang emas yang dikelola oleh PT Pani Gold Project akan mulai beroperasi pada Februari mendatang, dan daerah berpeluang menerima Dana Bagi Hasil (DBH) hingga 20 persen.
“Kalau benar ini tambang emas jalan, maka kita bisa dapat DBH 20 persen. Tapi 20 persen dari berapa? Itu masih gelap. Kita minta agar informasi ini terus dikawal dan suara daerah harus kuat,” ujarnya.
Dengan berbagai potensi tersebut, Gubernur menegaskan bahwa HIPMI tidak hanya penting sebagai organisasi, tetapi sebagai gerakan ekonomi strategis yang mampu mengakselerasi pertumbuhan Gorontalo ke depan.
“Saya yakin, anak-anak HIPMI tahu persis tantangan kita. Tinggal bagaimana ini diolah jadi kekuatan ekonomi nyata,” tutupnya.(Arni/Sulis/Eci/Rama/Gopos)