GOPOS.ID, LIMBOTO – Seleksi Kompetensi Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (SKD CPNS) Kabupaten Gorontalo dimulai sejak Kamis (6/2/2020). Hingga hari kedua pelaksanaan, ada sebanyak 872 peserta dinyatakan tak lulus lantaran tak memenuhi standar passing grade.
Informasi yang dihimpum gopos.id, SKD CPNS Kabupaten Gorontalo diikuti oleh 6.529 peserta. Mereka memperebutkan 249 formasi yang tersedia dalam penerimaan CPNS tahun ini.
Kepala BKD Kabupaten Gorontalo, Safwan Bano, mengatakan peserta SKD terbanyak terdapat pada formasi guru. Yaitu sebanyak 3.676 orang atau 56 persen dari keseluruhan peserta. Untuk jabatan tenaga teknis sebanyak 1.625 atau 25 persen. Sedangkan untuk tenaga kesehatan sebanyak 1.226 orang atau 19 persen.
“Pelaksanaan SKD setiap hari sebanyak 5 sesi, yang dimulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 18.00 WITA. Jumlah peserta SKD setiap sesi berjumlah 131 orang, sehingga setiap hari berjumlah 655 orang,” tutur Safwan Bano.
Baca juga: Sebuah Rumah dan Uang Rp165 Juta di Limboto Ludes Terbakar
Sementara itu sampai dengan Jumat (7/2/2020), tercatat ada 872 peserta yang dinyatakan tak lulus. Demikian pula jumlah yang tak hadir tercatat ada sebanyak 67 orang.
“Pada Kamis (6/2/2020) dari jumlah peserta 655 orang, jumlah yang hadir sebanyak 618 orang. Hasil seleksi sebanyak 193 orang dinyatakan lulus. Jumlah yang tak lulus sebanyak 425 orang. Begitu pula pada Jumat (7/2/2020). Jumlah peserta yang hadir sebanyak 625 orang, yang tidak hadir 30 orang. Jumlah yang lulus SKD sebanyak 199 orang. Tidak lulus sebanyak 447 orang. Mereka dinyatakan tak lulus karena tak memenuhi passing grade,” urai Safwan Bano.
Sofwan menuturkan pelaksanaan SKD CPNS yang sudah berlangsung 2 hari itu berjalan lancar. Adapun penyebab 67 orang tidak hadir pada ujian tersebut di sebabkan karena tidak datang ke lokasi, datang terlambat, tidak membawa KTP asli, kartu ujian dan ijazah asli.
“Saya berharap untuk beberapa hari kedepan peserta SKD CPNS Kabupaten Gorontalo, memperhatikan persyaratan yang wajib dibawa pada saat ujian. Jangan terlambat ke lokasi. Paling lambat 90 menit sebelum registrasi peserta. Gunakan waktu yang ada untuk belajar,” imbaunya.(Ari/gopos)