GOPOS.ID, GORONTALO – Bupati Bone Bolango, Hamim Pou, mengaku optimistis penurunan angka stunting di wilayah Bone Bolango akan semakin cepat dengan adanya dukungan Gerakan Masyarakat Berkolaborasi Bersama untuk Pencegahan Stunting (Gema Kompas).
Gema Kompas merupakan kegiatan kolaborasi Bank Indonesia (BI) bersama Generasi Baru Indonesia (GenBI), Persatuan Istri Pegawai Bank Indonesia (PIPEBI), Pemkab Bone Bolango, BPJS Ketenagakerjaan, dan Karang Taruna.
“Kita percaya kolaborasi seperti ini sangat penting. Semua pihak harus terlibat, dan dengan adanya kolaborasi seperti Gema Kompas, kita optimistis penurunan stunting di Bone Bolango akan semakin lebih cepat,” ujar Hamim Pou saat membuka GEMA KOMPAS di Desa Bongoime, Kecamatan Tilongkabila, Jumat (5/5/2023).
Hamim Pou mengaku, Gema Kompas merupakan salah satu dari sekian banyak dukungan Bank Indonesia untuk kemajuan Bone Bolango. Ia pun berharap, kegiatan Gema Kompas dapat berlanjut dan direplikasi di desa-desa lainnya.
“Terima kasih Bank Indonesia atas dukungannya untuk Kabupaten Bone Bolango. Kita berharap setelah Desa Bongoime akan ada desa-desa lain yang turut diintervensi program Gema Kompas ini,” kata Hamim Pou.
Data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) menyebutkan angka stunting di Kabupaten Bone Bolango 22,3 persen. Namun menurut Hamim setelah dilakukan pengecekan ulang dan intervensi, data valid yang ditemukan angka stunting di Bone Bolango sekitar 6 persen.
“Nanti ketika Tim Kemenkes turun lagi, kita akan bersama-sama melakukan penimbangan dan pengukuran angka stunting untuk data yang lebih valid,” ungkap Hamim.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Dian Nugraha, menjelaskan stunting merupakan kondisi permasalahan gizi yang terjadi pada anak balita yang memiliki keterkaitan erat dengan kemiskinan. Sering kali ditemukan balita kekurangan gizi akibat ketidakmampuan orang tua memenuhi kebutuhan primer rumah tangga.
Oleh karena itu, lanjut Dian Nugraha, Bank Indonesia menggabungkan kegiatan Gema Kompas dengan penyerahan bantuan Dedikasi untuk Negeri berupa kolam ikan bioflok, bawang rica tomat (barito) serta bibit ayam.
“Diharapkan program ini bisa direplikasi di daerah lain sehingga angka stunting bisa mengalami penurunan dan perbaikan serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Dian Nugraha.
Kegiatan Gema Kompas berlangsung Jumat-Sabtu, 5-6 Mei 2023. Selain pemberian bantuan fisik, dalam kegiatan Gema Kompas juga turut dilakukan edukasi kepada masyarakat berkaitan dengan pemenuhan gizi untuk anak. Edukasi disampaikan oleh Ketua DPC Persatuan Gizi Bone Bolango, dan dilengkapi praktik pembuatan makanan pendamping air susu ibu (MP ASI), dan trik tips pemilihan makanan untuk anak oleh PIPEBI. (indra/hasan/gopos)