GOPOS.ID, JAKARTA – Cianjur dilanda gempa bumi berkekuatan M 5,6 pada Senin (21/11/2022). Banyak bangunan hancur dan lebih dari 300 orang meninggal dunia. Mengetahui kabar duka tersebut, sejumlah netizen mengaitkan gempa di Cianjur dengan azab.
Menanggapi hal itu, pendakwah Habib Jafar memberikan tanggapan. Dia mengatakan bahwa hal itu tidak etis untuk dikatakan. Hal itu dia ungkapkan saat mengisi podcast di kanal YouTube Deddy Corbuzier
“Banyak netizen yang bilang Cianjur tuh begitu gara-gara azab. Ada yang ngomong gara-gara ada yang bilang wisata seks lah, ada yang bilang kawin kontrak, ada yang bilang LGBT, ini azab. Menurut habib apakah ada azab-azab seperti itu?,” tanya Deddy Corbuzier dikutip dari kanal YouTube-nya.
Habib Jafar terlebih dahulu memberikan contoh sebelum membahas tudingan netizen soal gempa Cianjur karena azab.
“Pertama, etisnya jangan berdakwah bahwa Tuhan itu ada kepada orang yang kelaparan. Orang yang sedang kelaparan harusnya di dakwahi oleh dakwah tindakan, kasih makan dulu. Setelah dia kenyang, ‘bro, Tuhan itu ada lho’. Baru kita ngomongin dakwah. Lebih ke solutif gitu, apa dulu solusinya,” jawab Habib Jafar.
Deddy Corbuzier menyimpulkan jika ada yang mengalami bencana alam maka yang harus didahulukan adalah pertolongan.
“Apapun yang terjadi di tempat itu, mau di Cianjur, Jakarta atau sebagainya. Yang kita lihat bencananya dulu. Menyelamatkan orang-orangnya dulu. Setelah itu baru bicara kenapa terjadi bencana,” ujar Deddy menyimpulkan.
Selain itu, Habib Jafar juga mengatakan agar tidak membicarakan hal tersebut disaat genting seperti ini. Dia menyarankan agar netizen minimal mendoakan yang terbaik untuk korban.
“Betul dan harus diomongin agar itu tidak terulang tapi bukan di saat-saat genting. Saat ini kita bukan butuh b*cot netizen tapi butuh mereka mendoakan paling tidak. Tapi sebisa mungkin hadir disana, baik pikirannya, baik tenaganya atau duitnya, apapun yang hadir disana,” lanjut Habib Jafar.
Habib Jafar juga menjelaskan bahwa gempa Cianjur merupakan ujian, tidak hanya bagi para korban tapi juga ujian bagi sesama manusia.
“Yang terjadi disana (Cianjur) itu musibah dan ujian bagi kita. Ujiannya bagi kita, bukan hanya bagi mereka (korban Cianjur). Bagi kita ujiannya adalah kita solid enggak. Kita ini tiap hari shalat berjamaah di masjid, itu pembelajaran tentang solidaritas. Solid itu ada dua, tetap berhusnudzon dengan apa yang terjadi di sana dan yang kedua adalah dengan membantu mereka yang ada disana,” pungkasnya. (Nisa/Gopos)