GOPOS.ID, MARISA – Festival Panen Raya Lokakarya 7 sebagai guru penggerak dimeriahkan dengan hadirnya hasil inovasi yang dilakukan oleh 23 guru penggerak. Kehadiran guru penggerak diharapkan dapat mengimplementasikan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) kepada siswa.
Guru penggerak bertujuan untuk memberikan bekal kepada guru, menjadi pemimpin pembelajaran yang dapat menumbuhkembangkan potensi peserta didik. Apalagi dalam kurikulum Merdeka belajar, kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah dipusatkan kepada siswa sehingga dapat mewujudkan profil pelajar Pancasila.
Di Kabupaten Pohuwato terdapat 19 guru pelajar, dibantu oleh pengajar praktek sebanyak 4 orang, sehingga totalnya sebanyak 23 orang. Panen hasil belajar ini menampilkan seluruh inovasi di sekolah masing-masing dalam pameran.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pohuwato, Iskandar Datau mengatakan, guru penggerak memiliki tugas mengimplementasikan P5 dalam proses pembelajaran, hal itu juga selaras dengan tantangan guru ke depan terhadap teknologi. Termasuk membentuk budi pekerti dan akhlak siswa.
“Mewujudkan merdeka belajar sebagai tantangan besar bagi kita semua, karena pendidikan dan kesehatan menjadi kebutuhan dasar, dalam rangka memperbaiki generasi kedepan dan keberlanjutan bangsa, maka generasi ini harus kita perkuat dari sekarang,” ujar Iskandar, di Gedung Panua Pohuwato, Sabtu (8/7/2023).
Diakui Iskandar bahwa merdeka belajar sangat baik dan bagus untuk di dengar, tapi implementasinya tidak mudah karena banyak instrumen yang harus dipersiapkan dengan harapan guru pelajar yang sudah ada, bisa menjalankan program yang telah didapatkan.
“Saya harap program ini terus berkelanjutan, dengan harapan guru pelajar di Kabupaten Pohuwato masih ada,” tutur Iskandar.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pohuwato, Ikbar AT Salam menjelaskan, tahapan pelaksanaan program guru pelajar sudah sejak akhir tahun 2022 yang di mulai dari pendaftaran sampai mengikuti tahapan seleksi.
“Alhamdulillah untuk Pohuwato angkatan 7 ini 23 orang yang dinyatakan lolos, dari 23 orang masing-masing guru TK, SD, SMP, ditambah dengan praktek pengajar 4 orang,” tutup Ikbar.(Yusuf/Gopos)