GOPOS.ID, GORONTALO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo sedang giat-giatnya melakukan vaksinasi bagi anak usia 12-17 tahun. Sejalan hal itu, Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, meminta para kepala sekolah (Kepsek), guru, serta komite sekolah turut ambil bagian.
Kepsek, guru dan Komite Sekolah diharapkan dapat menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat, khususnya para orang tua agar anak-anak mereka mengikuti vaksinasi. Hal tersebut disampaikan Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, pada rapat bersama kepala sekolah, guru, serta komite SMA/SMK dan SLB secara daring di rumah dinas Gubernur Gorontalo, Selasa (10/8/2021).
“Kita semua ingin agar sekolah dibuka lagi. Pembelajaran kembali tatap muka. Keinginan itu harus didukung bersama. Jika vaksinasi lengkap sudah dilakukan maka keinginan semua pihak itu bisa terwujud,” ujar Rusli Habibie.
Gubernur Gorontalo dua periode itu menekankan, keberadaan guru dan komite sekolah sangat penting dalam mendorong kesadaran orang tua. Sebab salah satu faktor yang menjadi tantangan sekaligus kendala dalam pelaksanaan vaksinasi anak yakni masih banyak orang tua yang belum memahami vaksinasi bagi anak. Sehingga mereka belum bersedia anak-anaknya divaksinasi.
“Saya meminta vaksinasi bagi anak usia 12-17 tahun bisa berjalan maksimal. Termasuk vaksinasi bagi guru dan tenaga pendidik,” kata Rusli Habibie.
Baca juga: Sebanyak 812 KPM di Gorontalo Utara, Terima Bansos NKRI Peduli
Data Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo hingga 9 Agustus 2021, vaksinasi anak di Gorontalo untuk dosis 1 sebanyak 4.823 orang. Sementara untuk dosis 2 sebanyak 934 orang. Untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di kalangan anak, Pemprov Gorontalo menargetkan sebanyak 42.000 anak.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, dr. Yana Suleman, menjelaskan anak SMA di Gorontalo ada sebanyak 42 ribu orang. Jika vaksinasi dilakukan dalam waktu 100 hari ke depan, maka setiap hari sebanyak 420 siswa yang harus divaksin.
“Saya yakin komunitas guru dan murid adalah komunitas yang mudah diatur. Guru dan murid menjadi contoh untuk sukses vaksin,” kata dr. Yana Yanti Suleman menimpali.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Provinsi Gorontalo, Dr. Wahyudin Katili, mengatakan antusiasme guru mengikuti cukup tinggi. Banyak guru berinisiatif mengikuti vaksinasi. Akan tetapi ada beberapa guru yang mengalami kendala, seperti tekanan darah naik menjelang vaksinasi. Sehingga para guru tersebut tak bisa mengikuti vaksinasi.
“Jumlah guru SMA/SMK dan SLB di Gorontalo sebanyak 4.857 orang. Dari jumlah tersebut 80 persen di antaranya sudah menjalani vaksinasi,” ujar Wahyudin Katili.
Sementara itu para guru maupun Komite Sekolah yang mengikuti rapat secara virtual menyatakan dukungannya terhadap sosialisasi vaksinasi untuk anak usia 12-17 tahun. Mereka berharap Dikbudpora Provinsi Gorontalo dan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dapat mengatur penjadwalan vaksinasi di semua sekolah. Termasuk kepastian jumlah dosis yang akan diberikan kepada semua anak sekolah.(hasan/gopos)