GOPOS.ID, GORONTALO – Vaksinasi massal yang diselenggarakan memberikan hasil positif terhadap peningkatan capaian vaksinasi di wilayah Provinsi Gorontalo. Hingga 12 September 2021, dari target 938.409 warga, yang telah menerima vaksinasi Covid-19 sebanyak 276.057 warga atau 29,42 persen. Sementara untuk dosis II sebanyak 138.847 warga atau 14,80 persen.
Sejalan capaian tersebut, Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, mengingatkan agar pelaksanaan vaksinasi massal tetap mematuhi protokol kesehatan. Selain peserta maupun petugas senantiasa menggunakan masker, pelaksanaan vaksinasi massal diharapkan tidak menimbulkan kerumunan.
“Tidak ingin vaksinasi massal menimbulkan kerumunan yang pada gilirannya akan menghasilkan klaster baru. Maka kita harus carikan solusi agar tidak terjadi penumpukan massa,” ujar Gubernur Rusli Habibie saat memimpin rapat evaluasi vaksinasi tingkat kabupaten/kota se-Provinsi Gorontalo secara virtual, Senin (13/9/2021). Rapat diikuti bupati/wali kota serta pejabat unsur Forkopimda Provinsi Gorontalo.
Menurut Rusli Habibie, ide untuk mengaktifkan Puskesmas-puskesmas dengan pembatasan peserta vaksinasi, sebagaimana disampaikan Danrem 133/Nani Wartabone, Brigjen TNI Amrin Ibrahim, sangat baik. Setiap Puskesmas dibatasi 100 orang dengan memakai jam pelayanan dan buka Senin-Sabtu.
Lebih lanjut Rusli Habibie mengimbau para bupati/wali kota agar kreatif dalam mendorong animo masyarakat untuk mengikuti vaksinasi. Dengan begitu masyarakat bisa terdorong untuk mengikuti vaksinasi.
“Seperti yang dilakukan Pak Kapolda di Lapangan Taruna, itu bagus. Memberikan rangsangan berupa bantuan beras 5 Kg bagi yang sudah divaksin. Walaupun tidak diundang mereka datang,” ungkap Rusli Habibie.
Dalam rapat Forkopimda, Gubernur Gorontalo menyampaikan apresiasi kepada bupati/wali kota se-Gorontalo yang telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong capaian vaksinasi. Apresiasi juga disampaikan kepada TNI-Polri yang begitu gencar melakukan vaksinasi massal.
Sementara itu dari capaian vaksinasi hingga 12 September 2021 untuk Kabupaten Gorontalo dari target 316.701 warga, cakupan dosis I mencapai 22,30 persen dan dosis II 9,56 persen. Kota Gorontalo dengan target 159.606 warga, cakupan dosis I 45,68 persen, dosis II 28,06 persen.
Kabupaten Boalemo cakupan vaksinasi dosis I 32,00 persen, dosis II 15,00 persen dengan total sasaran 116.363 warga. Kabupaten Bone Bolango dari target 129.762 warga, cakupan vaksinasi dosis I sebesar 30,29 persen dan dosis II 14,83 persen. Gorontalo Utara total sasaran 99.908 warga, cakupan dosis I 31,26 persen dan dosis II 14,16 persen. Kabupaten Pohuwato dari target 116.069 warga, cakupan dosis I 21,31 persen dan dosis II 11,16 persen.
Sementara itu Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, menyampaikan pelaksanaan vaksinasi massal melalui Tempat Vaksinasi Serentak (TVS) terus berlangsung di wilayah Kota Gorontalo. Namun dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, kendala yang dihadapi adalah ketersediaan tenaga dokter untuk pelaksanaan screening (pemeriksaan) terhadap masyarakat sebelum dilakukan vaksinasi.
“Kalau untuk vaksinator banyak, tapi tenaga dokter untuk screening sebelum vaksin itu yang masih terbatas,” ungkap Marten Taha.
Untungnya, keterbatasan tersebut mendapat dukungan dari tenaga dokter Bidang Dokes Polda Gorontalo, dan TNI.
“Pelaksanaan kegiatan vaksinasi selalu dipantau Pak Kapolda dan Pak Danrem,” ujar Wali Kota Gorontalo dua periode itu.(hasan/gopos)