GOPOS.ID, GORONTALO – Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, kembali memastikan penerapan protokol kesehatan (prokes) di pusat-pusat keramaian warga. Salah satunya pasar tradisional. Setelah di Pasar Moodu, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo pada Senin (2/8/2021), orang nomor satu di Gorontalo itu kembali mengecek penerapan prokes di Pasar Tradisional di Kelurahan Pilolodaa, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo, Selasa (3/8/2021).
Pengecekan dilakukan bersama Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, Wakil Wali Kota Gorontalo, Ryan F Kono, serta Kapolres Gorontalo Kota, AKBP Suka Irawanto, dan jajaran TNI Kodim 1304/Gorontalo. Turut hadir pula sejumlah pimpinan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Provinsi Gorontalo, dan Kota Gorontalo, Pemerintah Kecamatan Kota Barat, dan Pemerintah Kelurahan Pilolodaa.
Dalam pengecekan, Rusli Habibie sempat berbincang dengan sejumlah pedagang maupun pengunjung yang datang ke pasar. Pada kesempatan itu Rusli Habibie menekankan kepada pedagang maupun masyarakat agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan.
“Pakai masker ketika beraktivitas di luar rumah. Termasuk pergi dan selama di pasar. Sebab di pasar ini cukup ramai,” ujar Rusli Habibie.
Gubernur Gorontalo dua periode itu mengemukakan, pengecekan protokol kesehatan di pasar tradisional dilakukan untuk memastikan perekonomian masyarakat tetap jalan, dan kedisiplinan protokol kesehatan tetap dipatuhi.
“Di masa PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) kita harus bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19, dan tetap memastikan perekonomian di masyarakat tetap jalan,” kata Rusli Habibie.
Di sela pengecekan protokol kesehatan, Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie juga turut meninjau pos komando (Posko) PPKM di Pasar Pilolodaa. Rusli Habibie mengapresiasi keberadaan posko PPKM dalam upaya pengendalian dan pencegahan penyebaran Covid-19. Selain memantau kedisiplinan prokes, di Posko PPKM juga turut dilakukan pelayanan rapid tes antigen bagi warga yang tak mematuhi prokes.
“Posko seperti ini akan kita galakkan di tempat-tempat umum dan pusat-pusat aktivitas masyarakat,” ucap Rusli Habibie.
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, menjelaskan keberadaan Posko PPKM merupakan salah satu upaya Pemkot Gorontalo dalam menanggulangi penyebaran Covid-19. Khususnya di sektor hulu.
“Ada tiga lokasi yang menjadi pusat perhatian dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di sisi hulu. Pertama pasar, kedua penyelenggaran pesta/hajatan masyarakat, dan ketiga mall. Ketiga tempat ini aktivitas dan kepadatan masyarakat cukup tinggi,” ujar Marten Taha.
“Untuk mall termasuk café-café kita sudah batasi operasional sampai pukul 17.00 Wita. Nah selanjutnya untuk pasar-pasar tradisional dan kegiatan masyarakat kita akan selalu memonitor untuk memastikan penerapan prokes,” imbuh Marten Taha.
Mantan Ketua DPRD Provinsi Gorontalo itu menjelaskan, Posko PPKM serta pengecekan protokol kesehatan di pasar tradisional akan dilakukan secara berkesinambungan.
“Kemarin di Moodu, sekarang di Pilolodaa. Selanjutnya di Sipatana, Dungingi, Kota Tengah. Secara kontinyu kita akan terus melakukan pemantauan sekaligus memberikan sosialisasi kepada masyarakat,” tutur Marten Taha.
Sementara itu beberapa pedagang sempat kaget saat mengetahui orang yang mengingatkan protokol kesehatan adalah Gubernur Gorontalo, dan Wali Kota Gorontalo. Mereka pun berjanji akan patuh, sekaligus mengajak orang lain utamanya di lingkungan keluarga untuk menerapkan protokol kesehatan.
“Tadi sudah diingatkan agar selalu memakai masker. Alhamdulillah diberi juga masker,” ujar Anto, salah seorang pedagang.(hasan/gopos)