GOPOS.ID. GORONTALO – Imbauan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boalemo terkait perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW menuai polemik di tengah masyarakat. Apalagi beredarnya kabar adanya pembubaran kegiatan maulid yang didasari imbauan Pemkab Boalemo tersebut.
Menyikapi polemik imbauan Pemkab Boalemo mengenai perayaan Maulid Nabi Muhammad, Gerakan Pemuda (GP) Ansor bersama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), serta Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) menemui Pemkab Boalemo, Senin (2/11/2020). Organisasi kepemudaan tersebut datang untuk meminta kejelasan terkait imbauan Pemkab Boalemo di masjid Al-Hijrah Desa Tutulo, Kecamatan Botumoito, Kabupaten Boalemo dan Masjid Al Ikhlas, Desa Tutulo, Kecamatan Botumoito, Kabupaten Boalemo.
“Kami berharap Pemkab Boalemo bisa memberikan penjelasan berkaitan imbauan yang memicu munculnya suasana yang tak kondusif,” ungkap Ketua GP Ansor Boalemo, Kasim Maliu
Sekretaris Daerah Boalemo, Sherman Moridu, menyampaikan Pemkab Boalemo telah mengklarifikasi mengenai insiden yang berpolemik itu. Imbauan hanya disampaikan untuk memperingati masyarakat yang melaksanakan perayaan Maulid di tengah pandemi Covid-19 untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Kami telah meminta maaf terkait imbauan yang dikeluarkan Pemkab Boalemo, karena telah menimbulkan kesalahpahaman antara masyarakat sekitar dan pihak dari kecamatan Botumoito,” ujar Sherman.
Ia menegaskan, tidak ada pembubaran kepada masyarakat yang sedang melakukan perayaan Maulid.
“Hanya saja ada masyarakat yang kecewa karena salah paham mengenai imbauan tersebut,” ungkap Sherman.(Ilham/gopos)