GOPOS.ID, GORONTALO – Wabah diare menyerang wilayah Kecamatan Biawu dan Tolinggula, Kecamatan Gorontalo Utara (Gorut), Provinsi Gorontalo. Dua nyawa melayang. Satu di antaranya adalah anak usia 3 tahun.
Sementara itu belasan warga masih dirawat intensif. Sebagian dirawat di Puskemas Biau dan Puskemas Tolinggula. Selain itu ada pula pasien yang dirujuk ke Rumah Sakit MM Dunda Limboto.
Informasi yang dirangkum gopos.id, wabah diare menyerang wilayah Biau dan Tolinggula terjadi pada Jumat (29/03/2019). Sejak siang hingga malam hari, warga terus berdatangan ke puskesma di dua wilayah tersebut.
Data yang dilansir Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Sabtu (30/3/2019) pagi, jumlah pasien yang dirawat di Puskemas Biau mencapai 18 orang. Dari pasien yang masih dirawat sebanyak 9 orang, 1 orang meninggal dunia dan 1 orang dirujuk ke Puskesmas Sumalata. Sementara di Puskesmas Tolinggula dilaporkan jumlah pasien 12 orang. Dari jumlah pasien tersebut 1 orang pasien umur 3 tahun meninggal dunia.
Baca juga: Nelayan Pohuwato Tangkap Buaya 4 Meter Hanya Pakai Tali
Sementara itu Dinas Kesehatan Provinsi Gorontlao telah membentuk Tim Gerak Cepat (TGC). Tim yang diturunkan terdiri dokter, tenaga farmasi, perawat, tenaga surveilans dan kesehatan masyarakat. Tim tersebut ditujukan untuk memberikan penanganan cepat bagi warga yang menderita diare.
“Tim Gerak Cepat sudah kami kirim ke Kabupaten Gorontalo. Tim nantinya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Gorut dan selanjutnya melakukan penanganan di lapangan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dr.Tiyanto S Bialangi.
Menurut Triyanto, di samping penangangan pasien, langkah yang dilakukan tim gerak cepat adalah mencegah meluasnya kasus yang terjadi.
“Tim telah saya minta untuk segera melaporkan perkembangan yang terjadi di lapangan secara real time,” ujar Triyanto Bialangi.
Baca juga : Nelson Rombak Kabinet, Dua Pejabat ‘Masuk Kotak’
Menurut Triyanto Bialangi, tim yang diturunkan turut membawa obat-obatan yang dibutuhkan. Termasuk ambulance untuk backup jika ada rujukan lebih lanjut.
“Tim yang turun juga akan melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) untuk memastikan sumber dan penularan kasus,” kata Triyanto.(andi/adm-02/gopos)