GOPOS.ID, GORONTALO – Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba berharap survei Pemantauan Status Gizi (PSG). Yang akan dilakukan oleh 24 enumerator di seluruh kabupaten/kota dapat menghasilkan data yang akurat.
Enumerator ini akan membantu tugas tim survei mengumpulkan data lapangan di pelosok daerah.
Hal tersebut dikatakan Darda Daraba saat membuka orientasi pelaksanaan survei Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2021 di aula lantai III kantor Bapppeda, Jumat (26/2/2021).
Darda Daraba menilai keterbatasan informasi menjadi kendala pemerintah dalam menentukan sasaran program kesehatan. Terutama berhubungan dengan masalah gizi pada balita.
Informasi akurat terkait wilayah prioritas dan tingkat prevalensi status gizi sangat dibutuhkan untuk membantu pengambil kebijakan dalam mengalokasikan anggaran dan sumber daya lainnya pada sasaran yang tepat.
Darda juga menuturkan dari hasil survei terakhir Provinsi Gorontalo termasuk dalam 10 provinsi terburuk dalam penanganan stunting (kasus anak kerdil).
Menurutnya hal tersebut diakibatkan belum ada peta status gizi yang akurat, teratur dan berkelanjutan. Oleh karena itu peran enumerator sangat penting dalam pengumpulan informasi status gizi dalam satu wilayah.
“Kalau kita sudah tau ada angka akurat dan berkelanjutan, ini gampang untuk memetakan. Itulah strategi yang harus kita lakukan. Kalau ini tidak terpetakan kita sulit menentukan perencanaan yang akurat dan sulit membuat kebijakan,” ucap Darda Daraba.
Sebelumnya, Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bapppeda Tity Datau melaporkan gambaran prevalensi status gizi hanya diperoleh dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) dan dilakukan 5 tahun sekali.
Baca juga: Gubernur Tekankan Tidak Ada Perayanaan Setelah Pelantikan di Gorontalo
Namun, untuk memenuhi kebutuhan informasi terkait situasi status gizi dan indikator kegiatan pembinaan gizi yang spesifik wilayah terutama di kabupaten dan kota secara cepat, akurat, tepat waktu dan berkelanjutan. Ini dipandang perlu melaksanakan surveilans gizi atau Pemantauan Status Gizi.
Survei akan dilaksanakan pada bulan Januari hingga April 2021. Rencana lokus adalah semua kabupaten kota di Provinsi Gorontalo dengan target sampel 300 RT di setiap kabupaten kota.
Selain 24 enumerator, survei PSG juga akan melibatkan tim yang terdiri dari unsur Bapppeda Provinsi Gorontalo, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dan Tenaga Ahli dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI).
“Sebanyak 24 enumerator akan mengikuti pelatihan/orientasi selama dua hari pada 26-27 Februari 2021 di aula lantai III Bappeda,” kata Tity Datau. (rls/adm-01/gopos)