GOPOS.ID, GORONTALO – Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim meresmikan Diorama Kearsipan Gorontalo di Kantor Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Provinsi Gorontalo, Kamis (19/12/2019).
Diorama Kearsipan Gorontalo diberi nama Mopo Opiyohe Lipunto yang berarti Memperbaiki Negeri Kita berisi arsip yang menggambarkan enam masa Gorontalo. Yaitu masa kerajaan, masa penjajahan Belanda dan Jepang. Peristiwa 23 Januari 1942. Masa kemerdekaan Indonesia. Pembentukan Provinsi Gorontalo. Serta masa Pemerintahan Provinsi Gorontalo.
“Diorama ini memiliki nilai historis yang sangat berarti bagi kemajuan Provinsi Gorontalo. Melihat diorama yang menampilkan Gorontalo masa lalu hingga masa sekarang menggugah dan membangkitkan semangat kita untuk memajukan daerah ini,” kata Wagub Idris Rahim dalam sambutannya.
Idris berharap, ke depan koleksi Diorama Kearsipan Gorontalo semakin lengkap dengan menyajikan seluruh adat dan budaya yang tumbuh dalam masyarakat Gorontalo. Menurutnya hal itu sangat penting sebagai media informasi dan pembelajaran utamanya bagi generasi milenial yang saat ini semakin tidak mengetahui adat dan budaya yang menjadi nilai, norma dan karakter masyarakat Gorontalo.
“Kita kaya akan budaya, semua harus disajikan pada diorama ini. Ada beberapa budaya Gorontalo yang sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda seperti paiya hungolopoli, tuja’i, pale bohu, dan wonungo, harus ditampilkan pada diorama ini agar budaya itu tidak punah dan generasi muda dapat mempelajarinya,” tutur Idris.
Sementara itu Kepala Dinas Arpusda Provinsi Gorontalo Yosep Koton menjelaskan untuk melengkapi koleksi pada diorama kearsipan pihaknya terus berusaha untuk mengumpulkan arsip daerah. Hingga saat ini jumlah arsip yang tersimpan di Arpusda Provinsi Gorontalo mencapai 25.860 arsip yang terdiri dari arsip konvensional sebanyak 18.544 arsip, aset alih media sebanyak 1.778 arsip, video 20 arsip, serta alih media yang bukan arsip sebanyak 254.
“Saat ini kita sedang mengembangkan pengelolaan arsip secara digital memanfaatkan teknologi informasi. Kita juga bekerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Gorontalo agar seluruh arsip OPD bisa dialihkan ke Arpusda,” tandas Yosep.(adv-02/gopos)