GOPOS.ID, GORONTALO – Sedikitnya 10.502 ton wood pellet atau pelet kayu asal Gorontalo di ekspor ke Jepang pada bulan Mei 2024.
Dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, nilai ekspor pelet kayu pada bulan Mei 2024 menyentuh angka USD1.417.710 atau sekitar Rp22,6 miliar (Kurs USD1 = Rp 16.000).
Memang jumlah itu naik tipis jika dibandingkan dengan bulan April 2024. Tercatat, ekspor pelet kayu asal Gorontalo pada April 2024 sebanyak 10.401 ton senilai USD1.450.884.
Tercatat pula, bahwa ekspor pelet kayu menjadi yang terbesar dari Gorontalo sejak kurun Januari-Mei 2024, yakni 73.855 ton senilai lebih dari USD10 juta atau Rp160 miliar (dihitung kurs USD1 = Rp16.000).
Angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar 31.678 ton senilai lebih dari USD4,5 juta.
Sementara pada periode yang sama tahun 2024, jagung yang sejak dulu menjadi komoditas ekspor utama asal Gorontalo sama sekali belum ada aktivitas.
“Ini (pelet kayu) memang menjadi andalan Gorontalo karena tujuannya bukan hanya di Jepang, dan selalu volumenya besar,” ungkap Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif pada rilis berita statistik, Senin (1/7/2024).
Selain pelet kayu, Gorontalo juga mengekspor produk turunan kelapa di enam negara lainnya melalui pelabuhan Surabaya, masing-masing ke Rusia, Jerman, Polandia, Belanda, Inggris dan Spanyol, senilai USD1.058.006.
“Total ekspor Gorontalo pada bulan Mei 2024 sebesar USD2.539.575. Terjadi penurunan nilai ekspor -3,24 persen jika dibandingkan bulan April 2024 sebesar USD2.624.724,” kata Mukhanif.(adm03/gopos)