GOPOS.ID, GORONTALO – Karnaval Karawo (GKK) 2019 yang akan dilaksanakan tanggal 6 Oktober 2019 dipastikan lebih meriah. Event Pariwisata yang masuk 100 Kalender Pariwisata Nasional itu akan diisi dengan rangkaian acara sejak Rabu 2 Oktober 2019 hingga puncaknya Minggu 6 Oktober.
“Jika biasanya Gorontalo Karnaval Karawo hanya diisi dengan satu ivent saja, maka tahun ini akan ada rangakaian acara lain yang mendukung puncak acaranya,” jelas Kadis Pariwisata Provinsi Gorontalo Rifli Katili pada Konfrensi Pers Gorontalo Karnaval Karawo 2019 yang digelar di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Gorontalo, Jumat (9/8/2019).
Baca juga : Selamat! Gorontalo Inovasi Juara Paduan Suara Internasional
Acara GKK 2019 akan diawali dengan Mokarawo pada tanggal 2 Oktober 2019 di gedung Grand Palace Convention Center. Acara Mokarawo atau menyulam kain khas Gorontalo itu diharapkan menjadi sarana unjuk desain kreatif para desainer karawo.
“Kemudian pada tanggal 3 Oktober 2019 nanti akan ada Karawo Fashion Contest. Ini menjadi ajang bagi para desainer yang punya passion untuk memamerkan karya mereka. Jadi ada semacam kontes yang dibawakan oleh para model dan itu kita lombakan,” imbuh mantan Kepala Dinas Kominfo itu.
Tanggal 4 Oktober 2019 akan diisi dengan lomba mengiris dan menyulam karawo atau diberinama Mokarawo Traditional Handmade bertempat di Belle li Mbui. Ajang ini melibatkan para pelaku usaha di tingkat UMKM untuk menilai sejauh mana kreativitas dan inovasinya.
Tanggal 5 Oktober 2019 akan dilaksanakan Celebes Tourism Meeting atau Pertemuan Pelaku Pariwisata Sulwesi. Forum yang rencananya akan dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Gubernur se Sulawesi itu diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi pengembangan pariwisata Sulawesi ke depan.
Baca juga : Tahun Ini, Festival Pesona Karawo Lebih Memikat
“Berikutnya, ini juga sesuatu hal yang baru dalam Festival Karawo, kami akan menyelenggarakan Gorontalo Kulineir Expo. Menampilkan kuliner khas Gorontalo dari tanggal 4-6 Oktober. Event ini tidak saja menampilkan kuliner tapi juga atraksi musik dan kesenian dari berbagai komunitas,” pungkasnya. (rls/gopos)