GOPOS.ID, GORONTALO – Potensi ekspor pelet kayu di Gorontalo rupanya cukup menjanjikan. Sepanjang September 2023 saja, ekspor pelet kayu asal Gorontalo ke Korea Selatan mencapai 10.835 Ton senilai USD 1.511.617 atau Rp22,7 miliar (Jika USD 1 = Rp15.000).
Jika mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, nilai ekspor pelet kayu asal Gorontalo periode Januari-September 2023 sudah mencapai USD 10.298.521 atau sebanyak 74 Ribu Ton.
Seperti diketahui, pelet kayu sangat diminati oleh berbagai negara yang memiliki empat musim, seperti Korea Selatan, Jepang, Rusia hingga beberapa negara empat musim lainnya di Eropa dan Amerika. Pelet kayu menjadi alternatif untuk mengganti energi fosil yang dianggap kurang ramah lingkungan.
Besaran nilai ekspor Gorontalo untuk pelet kayu periode Januari-September 2023 tersebut menempati urutan ke tiga setelah jagung (USD 17.839.405) dan kelompok buah dan biji/kacang yang dapat dimakan (USD 11.134.591).
“Pelet kayu yang diekspor ke negara Korea Selatan ini diekspor langsung melalui pelabuhan Gorontalo,” ungkap Kepala Bagian Umum BPS Provinsi Gorontalo. Dwi Alwi Astuti, Rabu (1/11/2023).
Secara keseluruhan, nilai ekspor Gorontalo sepanjang bulan September 2023 sebesar USD 3.222.222 turun -45,42 persen jika dibandingkan bulan Agustus 2023 sebesar USD 5.904.125.
Adapun selain pelet kayu, ekspor Gorontalo pada bulan September 2023 di antaranya buah dan biji/kacang yang dapat dimakan USD 1.579.323, berbagai makanan olahan USD 112.676, lemak dan minyak hewan/nabati USD 15.973, ikan dan udang/kepiting USD 2.410 serta yang lainnya.(adm03/gopos)