GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Kasus penganiayaan menggunakan senjata tajam (sajam) semakin marak terjadi di Gorontalo. Hanya berselang sehari setelah pembacokan abang bentor di simpang 5 Telaga. Kasus penganiayaan menggunakan sajam kembali terjadi di Jl. Pangeran Hidayat, Kelurahan Heledulaa Utara, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, Ahad (6/12/2020) dini hari pukul 02.00 wita.
Seorang pemuda berusia 19 tahun, Abd. Hakim, warga Kelurahan Dulomo, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo ditikam saat membeli bensin. Peristiwa berdarah itu mengakibatkan Abd. Hakim mengalami luka tikam di bagian paha, dan di bahu kanan. Kemudian luka robek di bagian punggung kiri. Luka yang dialami Abd. Hakim harus mendapat perawatan medis dengan 30 jahitan.
Informasi yang dirangkum gopos.id, kejadian bermula ketika Abd. Hakim hendak membeli bensin untuk sepeda motor. Mengetahui ada depot di Jl Pangeran Hidayat atau Jalan Dua Susun (JDS) buka hingga dini hari, pria yang keseharian bekerja di bengkel itu bergegas ke JDS. Usai membeli bensin dan bercerita sejenak dengan beberapa kenalannya yang duduk di depot, pria yang akrab disapa Akim itu didatangi oleh enam orang pria.
“Salah satunya saya kenal tapi tidak terlalu akrab. Dia yang menikam saya,” ujar Akim kepada gopos.id, Ahad (6/12/2020).
Menurut Akim, keenam orang itu datang menemuinya untuk membicarakan masalah yang terjadi dengan salah seorang rekannya. Pada kesempatan itu, Akim mengaku hanya meluruskan kesalahpahaman yang terjadi antara keenam orang tersebut dengan rekannya.
“Saya hanya membela teman saya yang ada masalah dengan orang-orang di JDS itu,” ucap Akim.
Baca juga: Sedang Mangkal di Simpang 5 Telaga, Abang Bentor Ditebas di Leher oleh 4 OTK
Namun upaya Akim itu tak digubris oleh keenam pria yang datang menemuinya. Malah menurut Akim, orang-orang tersebut memutar cerita dan kemudian memanas-manasi pelaku penikaman.
“Pelaku memang sudah punya niat ke saya. Tapi saya tidak menyadari bila ia datang membawa pisau (sajam),” ujar Akim.
Setelah berbincang sekitar 6 menit, tiba-tiba pelaku mendekati Akim. Bersamaan dengan itu, pelaku menusukkan pisau yang dipegangnya ke arah paha kiri Akim. Diserang mendadak menggunakan sajam, Akim berusaha menghindar. Pelaku kembali mengejar dan kemudian menikam di bagian punggung kiri dan bahu kanan.
“Saya tahunya dia bawa pisau setelah dia tusuk paha saya,” ungkap Akim.
Usai menikam Akim, pelaku dan rekan-rekannya meningalkan lokasi kejadian. Sementara sejumlah warga yang mengetahui adanya penikaman, bergegas membantu Akim untuk mendapat perawatan medis.
“Kurang lebih ada 30 jahitan,” kata Akim.
Akim mengaku akan menempuh jalur hukum dengan melaporkan peristiwa yang dialaminya.
“Saya punya niat ba lapor, tapi dorang bilang kata hari Minggu itu nda boleh ba lapor,” katanya.(Sari/gopos)