GOPOS.ID, GORONTALO – Fenomena bunuh diri yang terjadi beberapa hari terakhir ini membuat Provinsi Gorontalo harus bertindak cepat untuk menghadirkan yang namanya Pusat Krisis (Puskris).
Hal ini diungkapkan oleh ASN Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ririn Afitri Tatu saat Diskusi Sore “Bunuh Diri Bukan Solusi” di rumah kreatif Gopos.id, Kamis (22/6/2023).
“Solusi yang dilakukan agar bisa mencegah terjadinya bunuh diri ini ialah dengan membentuk Pusat Krisis atau Center,” tegas Ririn.
Ririn mengatakan, pusat krisis itu ialah sebuah tempat sekaligus wadah yang digunakan untuk pencegahan bunuh diri minimal untuk melakukan pelaporan.
“Jadi kalau ada yang mau bunuh diri langsung di laporkan,” ucap dia.
“Kalau bisa ada hotline-nya juga,” imbuhnya.
Kata Ririn, Puskris nantinya bisa bekerjasama dengan berbagai elemen termasuk para relawan, maupun pemerintah seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
“Siapapun yang menginisiasi tidak penting, namun yang terpenting diadakan dulu dan kita support,” ujarnya.
Ririn menerangkan, semenjak adanya kasus bunuh diri yang terjadi beberapa hari lalu ia sering mendapatkan beberapa laporan terkait kasus bunuh diri.
“Jadi saya berfikir kita harus membentuk ini segera,” ujarnya menerangkan.
Terakhir ia menyampaikan, pusat krisis ini nantinya akan berisikan petugas atau relawan yang memiliki kompetensi serta terlatih dalam bidangnya.
“Jangan sampai relawan atau petugas yang turun tidak bisa menjaga ekspresi kepada seseorang yang ditolong,” ungkapnya.
“Jadi sangat penting juga diberikan pelatihan,”pungkasnya. (Putra/Gopos)