GOPOS.ID, GORONTALO – Gerakan Aisiyah Sehat atau yang dikenal GRASS menyelenggarakan orientasi kader dalam pencegahan stunting (anak yang kurang gizi) yang ada di Provinsi Gorontalo, Selasa (10/10/2023)
Dalam acara yang bertemakan “Penuhi Gizi Ibu dan Balita Tanpa si Kental Manis” ini membahas mengenai permasalah stunting yang ada di Gorontalo.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang Otoluwa dalam wawancaranya menyampaikan bahwa Kesadaran Indonesia dalam pencegahan stunting ini memang nanti ditahun belakang ini dii Indonesia sendiri percepatan perbaikan gizi itu nanti di tahun 2014.
“memang kita belum terlambat (dalam mencegah stunting) inilah saatnya mencegah stunting demi generasi yang akan datang” Ucap Anang
Berbicara mengenai stunting, stunting bukanlah persoalan ekonomi melainkan persoalan kecukupan gizi ibu dan bayi, untuk itu perlu adanya sosialisasi yang lebih ke masyarakat akan pentingnya kecupukan gizi.
“harapan kami sosialisasi dari stunting ini harus lebih ke pelosok lagi untuk menjelaskan kepada masyarakat betapa penting hal tersebut” Ujarnya.
Anang juga menjelaskan mengenai susu kental manis yang tidak dikategorikan sebagai susu menurutnya banyak masyrakat yang terhipnotis dengan iklan mengenai hal tersebut.
“Susu kental manis itu bukanlah susu karena kandungan gulanya sampai 50 persen. peruntukan kental manis itu bukan untuk balita, karena ketika balita tersebut mengonsumsi itu akan menimbulkan cita rasa yang akan di cari terus menerus “Ujar Anang
Terpisah Dr. Cecy Rahma Karim selaku perwakilan Dokter dari Rumah Sakit Aloe Saboe menyampaikan kandungan susu yang dikonsumsi oleh anak harusnya diteliti terlebih dahulu komposisinya oleh orang tua
“misalkan kandungan gizinya sudah terpenuhi, lauk pauk dan buah. kita sudah gak perlu kasih susu formula” Ucap Cecy (Rama/Gopos)