GOPOS.ID, GORONTALO – Iven atau kegiatan skala besar yang diselenggarakan pemerintah maupun sektor swata berkolerasi positif terhadap produktivitas perhotelan di Provinsi Gorontalo. Oleh karena itu untuk menggenjot produktivitas perhotelan yang ditunjukkan dengan tingkat penghunian kamar (TPK) maka kalender iven harus dipatenkan.
Merujuk data TPK yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, pada Oktober 2024 TPK hotel berbintang di wilayah Gorontalo mencapai 57,78 persen. Mengalami kenaikan 0,83 pon dibandingkan situasi pada September 2024 yang tercatat pada angka 56,95 persen.
Sementara TPK untuk hotel non bintang pada Oktober tercatat pada angka 15,06 persen. Mengalami koreksi 0,99 persen dibandingkan situasi dibandingkan TPK September yang berada di angka 14,07 persen.
Manajer Grand Q Hotel Kota Gorontalo, Purwanto Goenawan, mengakui bila iven atau kegiatan skala besar yang diselenggarakan pemerintah daerah maupun sektor swasta menjadi penyumbang kenaikan tingkat hunian kamar. Hal itu salah satunya ditunjukkan ketika digelarnya Gorontalo Half Marathon oleh Pemprov Gorontalo menjelang akhir Oktober 2024.
“Keterisian kamar kita saat itu mengalami kenaikan,” ujar Purwanto Goenawan saat menjadi narasumber pada Workshop Media yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, Jumat-Sabtu (13-14/12/2024) di Hotel Yulia Kota Gorontalo.
Menurut Purwanto, tingkat hunian yang ideal adalah 60 persen dari total kamar yang tersedia. Pada angka tersebut, beban operasional yang dikeluarkan perhotelan sebanding dengan penerimaan.
Oleh karena itu Purwanto yang juga merupakan bagian dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Gorontalo berharap kalender iven di Gorontalo dipatenkan. Dengan begitu pihak perhotelan dapat melakukan persiapan dalam rangka menyambut pelaksanaan iven.
“Kalau kegiatannya mendadak tak bisa kita tangkap, akhirnya (momentum) lepas begitu saja,” ungkap Purwanto.(hasan/gopos)