GOPOS.ID, GORONTALO – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo menggelar Gebyar UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) 2023. Kegiatan yang menandai peluncuran (kick off) Kegiatan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) itu membuka peluang sekaligus mendorong pelaku UMKM/pengusaha kecil di Gorontalo memasuki pasar ekspor.
Gebyar UMKM 2023 berlangsung selama dua hari, 16-17 Juni 2023, di Atrium Citimall Gorontalo. Berbagai produk dari UMKM binaan KPw Bank Indonesia bersama Pemprov Gorontalo dan mitra strategis ditampilkan pada gebyar UMKM 2023. Mulai dari produk olahan pangan, fashion hingga aneka kerajinan (handicraft).
Gebyar UMKM Gorontalo juga menjadi wadah untuk mendukung digitalisasi pembayaran dan peningkatan akseptasi digital. Seluruh booth UMKM pada kegiatan Gebyar UMKM 2023 telah menggunakan kanal pembayaran QRIS. Selain untuk transaksi belanja, pengunjung juga dapat melakukan transaksi Zakat, Infaq, dan Shodaqoh (ZISWAF) melalui kanal QRIS yang tersedia.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Dian Nugraha, optimistis Gebyar UMKM 2023 serta GBBI dan GBBWI memberi dampak positif bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM dan pengusaha kecil di Gorontalo. Hal itu sejalan dengan target GBBI dan GBBWI 2023. Yaitu peningkatan jumlah UMKM onboarding, aksi afirmasi belanja Produk Dalam Negeri (PDN) dengan target 95% anggaran belanja Pemerintah untuk PDN, peningkatan transaksi penjualan UMKM dengan target Rp50 miliar per daerah, serta target 1,2 -1,4 miliar perjalanan dari kegiatan GBBWI.
“Tentunya, UMKM perlu meningkatkan kualitasnya untuk menangkap peluang tersebut,” ungkap Dian Nugraha.
Dalam menangkap peluang yang ada, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo bersama Pemprov Gorontalo dan mitra strategis terus bersinergi memajukan UMKM di Gorontalo. Ada empat tahap yang dilaksanakan Bank Indonesia dalam mengembangkan UMKM secara menyeluruh dari sisi hulu ke hilir dan secara end to end serta berlandas pada aspek youth, green, women, export, dan inclusive. Tahap pertama atau disebut UMKM Potensial. Pada tahap ini Bank Indonesia memberikan bimbingan teknis dan bantuan sarana prasarana produksi.
“Sebelum memasuki tahapan tersebut, Bank Indonesia juga turut mempersiapkan kelompok subsisten atau kelompok pra sejahtera melalui pengenalan pada pengelolaan keuangan keluarga, pencatatan keuangan usaha, dan penguatan kelembagaan,” tutur Dian Nugraha.
Tahapan kedua yakni UMKM sukses. Pada tahap ini Bank Indonesia memfasilitasi pelaku UMKM meliputi pengenalan saluran pemasaran online dan juga akses keuangan berupa pembiayaan. Tahap ketiga atau disebut UMKM sukses digital. Padah tahap ini UMKM telah secara mandiri melakukan pemasaran melalui marketplace dan media sosial serta memperoleh fasilitas pembiayaan dengan lembaga keuangan sesuai kebutuhan. Terakhir, tahapan empat yaitu ekspor. UMKM difasilitasi untuk melakukan showcase produk UMKM di luar negeri untuk mendorong ekspor.
“Pada 2022 Bank Indonesia berhasil menginisiasi business matching penjualan ekspor produk karawo senilai 20.000 US Dollar dengan buyer dari Malaysia. Penjualannya masih berjalan hingga saat ini,” tandas Dian Nugraha.
Penjabat Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya, saat membuka pelaksanaan Gebyar UMKM mengapresiasi dukungan Bank Indonesia dalam memajukan dan mengembangkan UMKM di Gorontalo. Ia berharap, Gebyar UMKM dapat mendorong masyarakat lebih mencintai dan bangga karya anak bangsa utamanya produk UMKM lokal.(hasan/gopos)