GOPOS.ID, LIMBOTO – Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Gorontalo, Fory Naway, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memperlihatkan kinerja. Imbauan itu disampaikan Fory menyikapi pernyataan seorang tokoh terhadap dirinya.
“Iya, beberapa minggu belakangan ini ketika saya berkunjung ke desa-desa untuk melakukan sinkronisasi program PKK dengan PKK di Desa. Saya mendapatkan laporan langsung dari warga, ada tokoh di Kabupaten Gorontalo yang sering menyebut saya Pokka,” ucap Fory usai menjadi penguji proposal Disertasi salah satu mahasiswa di Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Kamis (23/1/2020).
Fory sendiri tidak terlalu mengerti dengan istilah Pokka tersebut. Hanya saja dalam penjelasan warga, bahwa Pokka adalah istilah bagi seseorang yang tidak memiliki keilmuan atau seorang yang bodoh.
“Maknanya mungkin seperti orang yang tidak memiliki ilmu pengetahuan, bodoh atau hanya tahu bicara tanpa ada yang dia ketahui. Kira-kira seperti itu,” kata Fory.
Atas laporan tersebut, perempuan bergelar Doktor Manajemen Pendidikan itu tak merespon berlebihan. Fory menegaskan, apa yang dilakukan sejauh ini hanya sebagai bentuk kepedulian terhadap tanggung jawab yang telah diberikan.
“Saya hanya memperlihatkan kinerja saya. Profesional dalam menjalankan tanggung jawab. Ternyata apa yang saya lakukan selama ini disenangi oleh masyarakat, khususnya masyarakat desa,” tutur Fory.
“Makanya ketika ada yang menjelek-jelekkan saya, mereka langsung melapor. Sejak awal saya bekerja iklas untuk mereka,” tutur Ketua PGRI Kabupaten Gorontalo itu.
Fory mengingatkan kepada tokoh tersebut agar tidak terlalu mencampuri urusan orang lain, tanpa mengoreksi diri sendiri. Apalagi sebagai seorang tokoh, sudah seharusnya bersikap bijak. Memberi contoh sikap yang baik ke masyarakat dan tidak menzalimi orang lain.
“Biarlah masyarakat yang nantinya menilai baik buruknya orang tersebut, yang penting kami sudah berbuat untuk masyarakat. Bukan menjelek-jelekkan orang lain,” tandas Fory.(adm-02/gopos)