GOPOS.ID – Tempat ini pertama kali ditemukan sebagai tempat olahraga paralayang oleh penerbang Senior rekan saya Septian Lamadlaw sekitar setahun yang lalu.
Setelah itu mulai banyak berdatangan para pilot paralayang dari luar Gorontalo yang ingin terbang disini, termasuk saya.
Saya menyukai olahraga paralayang ini sejak 1 tahun lalu. Setelah mengikuti proses pendidikan dan uji kompetensi akhirnya saya mendapatkan lisensi terbang Paralayang.
Saya sudah terbang dibeberapa tempat, dan masing-masing punya karakteristik sendiri-sendiri. Saya pernah terbang di pulau Jawa seperti di Jogja, Wonogiri, dan di Puncak Bogor. Saya juga pernah terbang di Bali.
Tapi yang menarik perhatian saya adalah terbang di Gorontalo yakni di Bukit Dunu yang terletak di Kabupaten Gorontalo Utara ini. Flying site Bukit Dunu dengan ketinggian 247 Mdpl, memiliki tantangan terbang yang luar biasa.
Pemandangan pantai utaranya yang indah dengan latar belakang Pulau Popaya dan Pulau Raja membuat terbang di Bukit Dunu ini sangat Instagramable.
Jika anginnya bagus, kita bisa landing diatas (Top Landing), meskipun aga sedikit sulit. Tp jika angin kurang bagus atau tidak kencang kira-kira dibawah 5 knot, kita bisa landing di sepanjang Pantai Dunu.
Kadang dari Jakarta saya langsung ke tempat ini, menginap 1-2 hari hanya untuk sekedar bisa terbang di Bukit Dunu ini.
Kebetulan ada tempat penginapan yang bagus di tepi pantai Dunu namanya Roemah Pantai, saya biasa istirahat disana untuk persiapan terbang besok paginya.
Alhamdulillah support dari Pemda Gorontalo Utara juga sangat baik dengan membuat shelter lengkap dengan toiletnya, sehingga pengunjung maupun penerbang yg ingin terbang disini tidak khawatir lagi jika ingin ke toilet.
Harapan saya tempat ini semakin ramai sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Dunu Gorontalo Utara. (*)