GOPOS.ID, GORONTALO – Ketua Majelis Kode Etik Apoteker Indonesia (IAI) PD Provinsi Gorontalo, Farid I Adam, S. Si, M. Kes, Apt meminta kepada apoteker dan fasilitas pelayanan kefarmasian untuk menidentifikasi obat yang dicurigai sebabkan gagal ginjal akut pada anak.
“Bagi teman-teman yang berpraktek di apotek ataupun di fasilitas pelayanan farmasian untuk segera mengidentifikasi obat-obat yang memang sudah positif mengandung senyawa yang dicurigai yaitu etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) melebihi ambang batas,” ujar Farid I Adam pada konferensi pers, Senin (24/10/2022).
Setelah diidentifikasi, obat-obat itu akan dikembalikan secara bertahap. Ia berharap, setiap apotek atau fasilitas kefarmasian mendapatkan tanda bukti pengembalian.
“Insyaallah mulai dari IAI bersama BPOM Gorontalo dan Polda Gorontalo itu akan turun ke lapangan untuk mengecek bagaimana pelaksanaan upaya untuk pengamanan obat-obat tersebut,” ujarnya.
Baca juga: Tenaga Kesehatan di Puskemas Se-Kota Gorontalo Dikerahkan Deteksi Gagal Ginjal Akut
Farid mengatakan, sejak dikeluarkan surat edaran dari Kementerian Kesehatan, IAI telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh sejawat apoteker yang melaksanakan praktek baik yang di industri diharapkan untuk patuh sepenuhnya terhadap prinsip-prinsip cara produksi obat yang baik.
“Semudian bagi teman-teman sejawat apoteker yang berpraktek di fasilitas pelayanan kefarmasian itu diupayakan untuk bagaimana berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dan bagaimana memberikan informasi dan edukasi bagaimana agar penggunaan obat,” ujarnya.
Gorontalo belum miliki rumah sakit rujukan pasien anak yang alami gagal ginjal akutÂ
Sementara itu, rumah sakit rujukan sebagai fasilitas pelayanan kesehatan dalam menangani pasien probable Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Acute Kidney Injury (AKI) belum tersedia di Gorontalo.
Berdasarkan Surat Edaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor SR.01.05/III/3461/2022 yang diterbitkan pada Selasa (18/10) mengenai daftar rumah sakit rujukan di seluruh Indonesia terkait dengan gangguan ginjal akut yang menimpa anak-anak. Terdekat dari Gorontalo adalah RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou–Manado.
“Tidak ada rumah sakit rujukan untuk gangguan ginjal akut. Hanya ada RS di Makassar dan Manado. Itu karena kita tidak memiliki sejumlah fasilitas, antara lain yakni ruangan intensif berupa High Care Unit (HCU) dan Pediatric Intensive Care Unit (PICU),” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, dr Yana Yanti Suleman, Senin (24/10/2022).
Gorontalo sendiri telah ditemukan satu kasus Probable Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal yang melibatkan seorang anak dengan usia tiga tahun. Anak tersebut dinyatakan meninggal dunia setelah dirujuk ke RS R.D. Kandou–Manado, Ahad (23/10). (muhajir/gopos)