GOPOS.ID, GORONTALO – Kasus warga Gorontalo yang terpapar virus corona (Covid-19) terus bertambah. Ironinya selain penularan lokal, pertambahan kasus corona di Bumi Serambi Madinah juga dipicu oleh warga yang datang dari luar daerah.
Terbaru, ada seorang warga Huwongo, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo yang terkonfirmasi positif covid-19. Pasien berinisial HI tersebut diketahui merupakan pelaku perjalanan dari daerah Wanea, Manado, Sulawesi Utara. Pasien 49 positif Covid-19 ini lolos di jalur perbatasan.
HI diketahui masuk ke Gorontalo pada 18 Mei 2020. Pada hari itu pula masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diperpanjang. Kebijakan tersebut membuat seluruh akses dari dan ke Gorontalo ditutup.
Baik jalur darat, laut, maupun udara. Akan tetapi hal itu tak menyurutkan niat pemudik dari wilayah Sulawesi Utara (Sulut) untuk masuk ke Gorontalo. Namun HIlolos diperbatasan karena memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Gorontalo.
Catatan gopos.id, pada 17-18 Mei 2020 jumlah pemudik yang ingin masuk ke Gorontalo cukup tinggi. Jumlahnya mencapai lebih dari 100-an orang. Mereka sempat tertahan di perbatasan Atinggola, Gorontalo Utara.
Baca juga: Swab Test 80 Tenaga Medis RS Aloei Saboe Gorontalo Keluar, Hasilnya Negatif
Petugas sempat bersitegang dengan pemudik yang memaksa masuk ke Gorontalo. Petugas terus berusaha memberikan penjelasan agar warga tak masuk ke Gorontalo. Sebaliknya warga tetap ngotot dan tak mau kembali ke daerah asal.
Beberapa saat kemudian, situasi di perbatasan Atinggola dilaporkan sudah kondusif. Terinformasi bila para pemudik sudah berhasil diimbau untuk putar balik alias kembali ke wilayah Sulut.
Tapi informasi lain yang beredar, sejumlah warga yang berada di perbatasan bisa masuk ke Gorontalo. Itu setelah mereka menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) warga Gorontalo. Inilah yang membuat Pasien 49 lolos ke kampung halamannya di Boalemo.
Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, sempat geram saat mendengar informasi adanya warga dari wilayah Sulawesi Utara yang masuk ke Gorontalo.
“Siapa yang loloskan? Sudah diperintahkan untuk tutup. Bapak Kapolda, Danrem, semuanya sudah sepakat, jalur laut, udara maupun darat ditutup,” tegas Gubernur Rusli Habibie, di hadapan awak media, Selasa (19/2/2020) lalu.
Orang nomor satu di Gorontalo itu mewanti-wanti pelaksanaan penjagaan di perbatasan agar sesuai prosedur dan ketentuan.
“Kalau satu yang dikasih lolos, maka akan timbul kecemburan. Kenapa yang satu bisa, lalu yang lain tidak bisa. Makanya harus konsisten,” tutur Rusli Habibie.