GOPOS.ID, DENPASAR – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Prof. Dr. Ir. Fadel Muhammad, didaulat menjadi penguji mahasiswa Program Doktor (S3) Pariwisata Universitas Udayana, Ramang Husin Demolingo di Kampus Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Senin (15/5/2023).
Ramang H. Demolingo selaku promovendus memaparkan disertasinya yang berjudul Pengembangan Geowisata Berbasis Integrated Coastal Management Di Kawasan Taman Laut Olele Kabupaten Bone Bolango- Gorontalo. Dalam pemaparannya, Ramang mengemukakan, kawasan Taman Laut Olele, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo merupakan objek daya tarik wisata yang potensial untuk dikembangkan dalam jangka pendek dan menengah berdasarkan potensi yang dimiliki. Potensi keindahan alam bawah laut Olele yang sudah dikenal oleh masyarakat, bahkan wisatawan mancanegara berupa keindahan ekosistem terumbu karang, berbagai jenis ikan karang yang dinilai bahkan melebihi taman laut Bunaken.
“Potensi ini perlu mendapatkan perhatian khusus, terutama karena karakteristiknya yang rentan terhadap kerusakan. Maka salah satu strategi yang bisa diterapkan adalah pengembangan pariwisata berkelanjutan,” papar Ramang.
Ramang yang menguraikan hasil penelitiannya menyampaikan beberapa hal penting berkaitan pengembangan Geowisata Berbasis Integrated Coastal Management (ICM) di Kawasan Taman Laut Olele Kabupaten Bone Bolango–Gorontalo. Antara lain:
- Pengembanganan Kawasan taman laut olele sebagai Geowisata berbasis Integrated Coastal Management (ICM) berbingkai pendekatan produk wisata yang terdiri dari 4 elemen sudah dimiliki oleh Desa Olele yang ingin dikembangkan yaitu Aksesibilitas, Atraksi, Amenitas, dan Ancilaris.
- Hasil analisis Prioritas Model Pengembangan Kawasan Taman Laut Olele sebagai Geowisata berbasis prinsip-prinsip ICM merekomendasikan model pengembangan Model Governance (ALT4) merupakan prioritas model utama yang paling tepat dalam pengembangan Kawasan Taman Laut Olele.
- Strategi pengembangan Kawasan Taman Laut Olele sebagai Geowisata berbasis prinsip-prinsip ICM juga menekankan sub elemen kunci Sektor Masyarakat yang terpengaruhi pengembangan adalah mata pencaharian masyarakat desa dan kegiatan wisata bahari (diving, snorkelling, dll). Sub elemen utama Kebutuhan Program adalah Identifikasi pengembangan Kawasan wisata berbasis kearifan lokal dan Pengembangan Kawasan wisata berwawasan lingkungan. Sub elemen utama dari Tujuan Program yaitu Promosi pengembangan Kawasan secara terintegrasi dan Meningkatkan partisipasi/keterlibatan masyarakat lokal. Sub elemen kendala utama yaitu Anggaran untuk pengembangan destinasi wisata dan daya tarik dan Regulasi serta Kesadaran masyarakat desa&stakeholder. Sub elemen Lembaga Yang Terlibat Dalam Kebijakan yang utama yaitu Masyarakat desa
Dari hasil penelitian, Ramang menekankan, ICM memiliki peranan penting dalam pengembangan pariwisata yang mengikuti tren dan pola permintaan wisatawan, terutama pada daerah kawasan pesisir atau Taman Laut. “Keterlibatan masyarakat dalam pengembangan produk sangat diperlukan untuk tercapainya tujuan program pengembangan wisata alam yang berkelanjutan atau berbasis prinsip-prinsip sustainability,” urai pria yang menjabat Ketua Bidang Pariwisata Lamahu ini.
Menurut Ramang, strategi pengembangan taman laut alam memerlukan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi berupa ICM guna meningkatkan daya tarik wisata, aktivitas pariwisata dan produk wisata Kebaruan pemetaan zonasi, AHP dan ISM memerlukan keterlibatan masyarakat dan para stakeholder yang saling terintegrasi.
Selain itu, lanjut Ramang, pengembangan ini juga memerlukan landasan aturan dan transparansi pada kegiatan pengembangannya, sehingga akan lebih profesional, terarah, terencana, transparan, dan terprogram serta terdapat tugas dan tanggung jawab pencapaian tujuan dari pengembangan dapat tercapai. Pendekatan terintegrasi dengan berbagai analalisa juga menjadi fakta terkini mengingat beberapa kajian sebelumnya lebih bersifat parsial atau tidak komprehensif dan terintegrasi.
“Penyusunan strategi pengembangan Kawasan Taman Laut sebagai Geowisata berbasis Prinsip-Prinsip ICM ini juga telah melalui pertimbangan hasil analisis AHP, ISM, Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kabupaten Bone Bolango 2011-2031 dan masterplan Kawasan Taman Laut Olele serta masukan dari para expert, sehingga dapat dikatakan cukup komprehensif,” urai Ramang.
Sementara itu Fadel Muhammad mengapresiasi hasil penelitian yang dipaparkan Ramang Demolingo dalam disertasinya. Menurut Fadel Muhammad, hasil penelitian tersebut sangat penting dan berguna untuk mengembangkan Taman Laut Olele sebagai objek wisata unggulan Gorontalo yang berkelanjutan.
“Kita perlu menghidupkan sektor pariwisata untuk menunjang kemajuan ekonomi masyarakat dan daerah,” ujar Fadel Muhammad.(hasan/gopos)