GOPOS.ID, GORONTALO – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Prof. Dr. Fadel Muhammad, kembali melahirkan sebuah inovasi. Mantan Gubernur Gorontalo ini mengagas Kawasan Pangan Nasional. Gagasan ini akan ditempuh dengan strategi menaikkan produksi jagung secara sistemik, mulai dari sisi produksi hingga pemasaran.
Implementasi gagasan Kawasan Pangan Nasional akan diawali Fadel Muhammad dari Provinsi Gorontalo. Langkah awal yang akan dilakukan Fadel yakni menggelar pertemuan tingkat nasional di Gorontalo. Fadel yang juga Ketua Dewan Jagung Nasional berencana mengundang Menteri Pertanian RI, industri, dan stake holder yang bergerak di bidang pertanian jagung.
“Besok saya akan bertemu dengan Pj Gubernur Gorontalo untuk membicarakan ini. Kita akan mendatangkan Pak Menteri Pertanian, industri dan stake holders jagung yang tujuannya kembali membuat spirit bertani jagung di Gorontalo, dan Sulawesi secara keseluruhan,” tutur Fadel Muhammad di sela kunjungan ke Charoen Pokphand Corn Dryer di Desa Pongongaila, Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo, Selasa (7/3/2023).
Fadel mengungkapkan, produksi jagung secara nasional beberapa waktu belakangan ini mengalami penurunan. Situasi serupa juga turut berlaku di Provinsi Gorontalo. Oleh karena itu, Fadel menekankan pentingnya langkah sistemik untuk mendorong produksi jagung.
“Kita perlu menata dan melakukan intervensi sehingga peningkatannya terjadi karena tersistem. Tidak bisa mengandalkan peningkatan secara nature (alamiah),” ungkap Fadel Muhammad.
Lebih lanjut Fadel Muhammad menyampaikan, ada tiga aspek yang penting dan perlu mendapat perhatian dalam mendorong peningkatan produksi jagung secara sistemik. Pertama, ketersediaan benih. Kedua, pupuk dan obat-obatan. Ketiga, daya serap pemasaran.
“Ketersediaan benih, dan alokasi pupuk ini menjadi problem yang dihadapi banyak petani. Kemarin saya ke Pohuwato banyak yang mengeluh. Mereka susah mendapatkan mengakses pupuk bersubsidi. Padahal ini (pupuk) sangat dibutuhkan agar mereka bisa terus berproduksi,” beber Fadel.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo, Rahmat Pomalingo, mengemukakan ketersediaan benih bantuan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produksi pertanian, khsususnya jagung di tingkat masyarakat. Sebab sampai dengan saat ini masyarakat petani masih banyak yang bergantung pada benih bantuan. Di sisi lain, pemerintah pusat semakin selektif dalam penyaluran bantuan benih.
“Demikian pula penyaluran pupuk. Mekanisme saat ini penebusan pupuk dilakukan melalui kartu tani. Memang sempat ada kendala beberapa waktu lalu berkaitan dengan distribusi kartu tani. Alhamdulillah masalah tersebut sudah mendapatkan solusi,” tandas Rahmat Pomalingo.(hasan/gopos)
Gagasan yg luar biasa dari. Apakah ini tanda2 pileg sdh dekat ?