GOPOS.ID, BONE BOLANGO – Implementasi kebijakan Satu Data Indonesia (SDI) di Kabupaten Bone Bolango dinilai belum berjalan optimal. Permasalahan utamanya terletak pada koordinasi antar-organisasi perangkat daerah (OPD) yang belum maksimal, sehingga sinkronisasi data sektoral sering mengalami keterlambatan.
Dari kegelisahan itulah lahir sebuah gagasan. Eriana Pajria Ningsih, Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Bone Bolango, tak ingin keterlambatan data terus menjadi bayang-bayang. Dalam perjalanannya sebagai peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan IV Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Regional Makassar, ia menuliskan sebuah jawaban yakni SIGAP DATA.
Nama itu bukan sekadar akronim dari Sinergi OPD sebagai PPID Penguatan Wali Data, tetapi sebuah janji untuk menghadirkan sinergi, membangun kepercayaan, dan menata ulang aliran informasi agar lebih jernih.
Menurut Eriana, SIGAP DATA hadir untuk memperkuat komitmen lintas perangkat daerah dalam implementasi kebijakan Satu Data Indonesia.
“Tujuan jangka pendek dari SIGAP DATA adalah terwujudnya komitmen bersama perangkat daerah dalam tata kelola data yang lebih berkualitas,”jelasnya.
Lebih jauh, Eriana menyebutkan bahwa tujuan jangka menengah program ini adalah terlaksananya forum data tingkat Kabupaten Bone Bolango. Forum ini diharapkan mampu mensinergikan pemilihan data prioritas tahun 2025 sekaligus membangun kolaborasi lintas OPD dalam mewujudkan Satu Data Bone Bolango.
Adapun tujuan jangka panjangnya, lanjut Eriana, yakni terwujudnya integrasi data sektoral melalui pengembangan platform atau aplikasi yang dapat menjadi penghubung antar-sistem yang telah dimiliki masing-masing perangkat daerah.
“Dengan adanya SIGAP DATA, kita berharap implementasi Satu Data Indonesia di Bone Bolango dapat dioptimalkan, meningkatkan kinerja OPD, serta menghasilkan data sektoral yang akurat, mutakhir, terpadu, dan mudah diakses. Data ini nantinya bisa dimanfaatkan untuk perencanaan pembangunan, perumusan kebijakan publik, hingga pengambilan keputusan strategis secara lebih efektif,”ujar Eriana.
Selain itu, SIGAP DATA juga diharapkan mampu mempermudah masyarakat dalam mengakses data yang dibutuhkan secara transparan. (Indra/Gopos)