GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Gorontalo akan segera melakukan pengerukan terhadap enam saluran utama, pemicu terjadinya genangan di Kota Gorontalo. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi, agar kejadian serupa tidak terus terulang setiap datangnya curah hujan intensitas tinggi.
Enam titik tersebut di antaranya saluran yang ada di Jalan Budi Utomo atau sekitaran kompleks mini market Makro. Saluran di kawasan SMP Negeri 2 Kota Gorontalo, atau di Jalan Jamaludin Malik. Kemudian saluran di Jalan Muhamad Tamrin yang berlokasi di kompleks Lorong Japangi. Kemudian saluran di sepanjang Jalan Nani Wartabone mulai dari kompleks depan Warkop Aceh, kawasan Perbankan serta saluran di komplek RS Siti Khadijah.
Bidang SDA PUPR Kota Gorontalo, Multazam Adam, mengatakan keenam saluran tersebut merupakan titik tumpu pemicu terjadinya genangan setiap hujan tiba. Kawasan tersebut rentan di genangi air karena tingkat sedimen yang cukup padat.
“Pengerukan saluran tersebut memang direncanakan awal bulan ini, hanya saja sekarang situasinya belum memenggungkinkan karena masih ada hujan mengguyur. jadi tidak begitu efektif untuk melakukan pekerjaan, antisipasi sementara yang kami lakukan membuka pintu air. Mengalirkan genangan air di badan jalan, agar tidak berlangsung lama,” ujar Multazam.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Gorontalo, Junaedi K Demak menambahkan, bahwa pihaknya juga terus memantau dan mengatisipasi hal berbahaya, ketika musim hujan tiba. Dirinya melakukan pengangkutan sampah di beberapa saluran yang terjadi penumpukan sampah, sekaligus memantau genangan air. Dirinya berharap, untuk mencegah terjadinya genagan yang berkepanjangan, Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah ke saluran air.
“Persoalan lingkungan, tentu bukan hanya tanggung jawab dari Pemerintah Daerah. Karena meski pemerintah terus melalukan upaya-upaya untuk mencegah terjadinya genangan, sementara masyarakat masih saja membuang sampah ke saluran, itu tandanya belum ada kesadaran masyarakat terhadap lingkungan. Kami berharap, masyarakat bisa memberikan dukungan dan partisipasi untuk lingkungan, karena ini tanggungjawab kita bersama,” tutup Junaedi. (rls/aldy/gopos)