GOPOS.ID, GORONTALO – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Gorontalo sepanjang Februari 2023 mencapai US$12.680.027.
Nilai ekspor itu nyaris dua kali lipat, atau tumbuh sebesar 84,24 persen jika dibandingkan dengan posisi Januari 2023 (month to month/mtm).
Ada tiga komoditas utama barang ekspor asal Gorontalo masing-masing jagung, bungkil kopra, biji-bijian, ikan tuna hingga pelet kayu.
Sepanjang Februari 2023, jagung asal Gorontalo diekspor ke Filipina sebanyak 25.450 ton senilai US$ 7.838.500. Kemudian pelet kayu diekspor ke Korea Selatan sebanyak 21.062,15 ton senilai US$ 3.159323.
Ada juga biji-bijian sebanyak 703,16 ton senilai US$ 964.770 dan ikan tuna 0,45 ton senilai US$ 4.878.
“Negara utama tujuan ekspor Gorontalo selama bulan Februari 2023 itu adalah Korea Selatan, Tiongkok, Rusia dan Jepang. Sementara di ASEAN adalah Filipina, Malaysia dan Singapura. Ada juga di Eropa yaitu Jerman, Belanda dan negara eropa lainnya,” kata Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif secara virtual.
Sepanjang 2023, total kegiatan ekspor Gorontalo telah mencapai US$ 19.562.469, jauh lebih tinggi jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 6.039.496.
Sementara sepanjang Februari 2023, impor Gorontalo tercatat sebesar US$ 913.995, turun 91,35 persen jika dibandingkan posisi bulan Januari 2023, US$ 10.564.200.
Sepanjang tahun 2023, neraca perdagangan Gorontalo pun tercatat masih surplus US$ 8.084.302.(alx)