GOPOS.ID – Mantan pemain Barcelona Dani Alves, dihukum penjara selama empat setengah tahun oleh pengadilan tinggi Catalonia atas tuduhan kekerasan seksual terhadap seorang wanita di sebuah klub malam di Barcelona pada tahun 2022.Â
“Pengadilan menyatakan bahwa telah terbukti bahwa korban tidak memberikan persetujuan, dan ada bukti, selain dari kesaksian penggugat, untuk menganggap pemerkosaan itu terbukti,” demikian bunyi pernyataan pengadilan, Kamis (22/2/2024) mengutip dari laman suara.com
Sebelumnya dia bersikeras hubungan seks tersebut bersifat sukarela. Jaksa penuntut umum menuntut hukuman penjara sembilan tahun.
Pria berusia 40 tahun itu pertama kali ditangkap pada Januari 2023 setelah dituduh melakukan kekerasan seksual terhadap seorang wanita di kamar mandi sebuah klub malam mewah di Barcelona pada dini hari tanggal 31 Desember 2022.
Sejak saat itu, ia tetap berada dalam tahanan pra-penuntutan di Spanyol, dengan permintaan jaminan yang diajukan secara teratur ditolak oleh hakim dengan pertimbangan bahwa ia berisiko melarikan diri.
“Kami puas karena putusan ini mengakui apa yang selama ini kami katakan: bahwa korban mengatakan kebenaran dan bahwa dia menderita,” kata pengacara korban, David Saenz, kepada wartawan di luar pengadilan.
Kasus ini telah dibawa ke pengadilan selama tiga hari di Barcelona pada awal bulan ini, dengan Alves mengubah ceritanya untuk yang kelima kalinya sesaat sebelum sidang dimulai.
Awalnya, ia berpendapat bahwa ia tidak mengenal korban yang diduga. Kemudian, ia mengatakan bahwa ia bertemu dengan wanita tersebut di kamar mandi klub tetapi tidak terjadi apa-apa.
Setelah dihadapkan dengan bukti biologis, sekali lagi mengubah versi kejadian, mengatakan bahwa wanita itu memberikan pelayanan seksual secara sukarela.
Pada April tahun lalu, setelah hasil uji biologis lebih lanjut, Alves mengakui untuk pertama kalinya bahwa ia berhubungan seks dengan wanita tersebut, menyatakan bahwa hal itu bersifat sukarela dan bahwa ia telah berbohong untuk menyembunyikan perselingkuhannya dari istrinya.
Sebelum persidangan, Alves menyatakan untuk pertama kalinya bahwa ia mabuk pada malam itu.
“Saya bukan tipe pria seperti itu,” jawab Alves sebagai tanggapan terhadap pengacara pembelaannya yang bertanya apakah ia telah memaksa wanita tersebut melakukan hubungan seksual selama persidangan.
Korban yang diduga mengatakan kepada jaksa penuntut umum bahwa ia berdansa dengan Alves dan dengan sukarela masuk ke kamar mandi, namun kemudian ketika ia ingin pergi, Alves tidak membiarkannya. Ia mengaku bahwa Alves menamparnya, mencela dirinya, dan memperkosanya.
Alves membantah tuduhan tersebut.
“Kami berdua sedang menikmati diri kami,” ucap Alves, sambil berkali-kali mengatakan bahwa wanita tersebut tidak pernah meminta untuk pergi atau memberikan indikasi bahwa ia tidak ingin berhubungan seks dengannya.
Ia juga membantah bahwa ia menamparnya atau mencela wanita tersebut.
Menurut temannya, Alves dan wanita tersebut menari bersama dan menunjukkan “chemistry” sebelum pergi ke kamar mandi dan dia tidak melihat ada yang salah dengan wanita tersebut setelahnya.
Seorang psikolog forensik yang memeriksa wanita tersebut bersaksi bahwa dia menderita gejala “pasca-trauma”, sebuah kesimpulan yang dibantah oleh ahli dari luar yang dipanggil oleh pihak pembela.
Sepanjang karir yang berlangsung lebih dari 20 tahun, Alves memenangkan gelar besar bersama klub elit termasuk Barca, Juventus dan PSG.
Dia juga membantu Brasil memenangkan dua Copa America dan satu medali emas Olimpiade pada usia 38 tahun.
Dia bermain di Piala Dunia ketiganya, satu-satunya gelar besar yang belum dia menangkan, pada tahun 2022.
Dia bermain untuk Barca dari 2008-16 dan sempat bergabung kembali dengan klub untuk periode kedua pada tahun 2022 sebelum pindah ke Meksiko bersama Pumas.
Kontrak Alves dengan klub Meksiko tersebut diputus segera setelah penangkapannya. (Suara/Putra/Gopos)