GOPOS.ID, GORONTALO – Gerakan Masyarakat Batanam Rica Sandiri (Germas Batari) diluncurkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo dalam rangka memenuhi kebutuhan dan menjaga ketersediaan cabai di tingkat keluarga. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Gorontalo turut mendukung program Germas Batari dengan menyediakan sedikitnya 15 ribu benih cabai.
Benih cabai yang disediakan KPw BI Gorontalo dalam program Germas Batari akan didistribusikan ke masyarakat melalui kelompok/komunitas. Tidak hanya sampai pada pembagian benih, KPw BI Gorontalo juga akan ikut mengawal agar benih cabai yang ditanam masyarakat tumbuh dan berproduksi.
“Gerakan ini (Germas Batari) merupakan langkah konkrit yang merupakan tindak lanjut hasil High Level Meeting Pemerintah Provinsi beberapa waktu lalu yang membahas masalah harga cabai yang melonjak tinggi dan menjadi penyumbang inflasi,” ungkap Kepala Perwakilan BI Gorontalo, Ronny Widijarto Purubaskoro di sela Launching Germas Batari di Kelompok Wanita Tani (KWT) Belimbing 25 Kelurahan Ipilo, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, Sabtu (13/8/2022).
Lewat Germas Batari, lanjut Ronny Widijarto, masyarakat bisa memproduksi dan memenuhi kebutuhan cabai. Setidaknya kebutuhan cabai dalam skala keluarga atau lingkungan masyarakat. Ketersediaan pasokan cabai yang stabil akan membuat harga cabai dapat terkendali, tidak mengalami lonjakan yang sangat tinggi, dan jangka panjangnya bisa menekan inflasi.
“Jangka pendeknya lewat Germas Batari masyarakat bisa memproduksi sendiri cabai, sehingga pasokan produksi meningkat, suplai bertambah. Dengan begitu maka harga akan terkendali,” ujar pria yang pernah menjabat Ekonom Ahli KPw BI Sulawesi Selatan itu.
Pendistribusian benih cabai sebanyak 15 ribu oleh KPw Bank Indonesia Gorontalo juga merupakan salah satu upaya untuk menggerakkan semua instansi dalam membina kampung/masyarakat melalui bantuan yang sifatnya produktif.
“Cabai itu mudah ditanam. Tak perlu lahan yang luas, cukup di pot saja bisa. Satu atau dua pohon saja sudah bisa mandiri (bisa mencukupi kebutuhan sendiri),” kata Ronny Widijarto menerangkan.
Apalagi cabai dibutuhkan di hampir seluruh wilayah di tanah air. Tidak hanya di Gorontalo, secara nasional cabai turut menyumbang inflasi.
“Tak perlu khawatir. Bila nantinya (produksi) berlebih, bisa dipasok ke daerah lain. Sebab tidak hanya di Gorontalo saja, daerah lain juga butuh (cabai),” tutur Magister Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini.
Peluncuran Germas Batari dilakukan Penjabat Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Hendra Noer. Turut hadir Kepala Perwakilan BI Gorontalo, Ronny Widijarto Purubasrkoro, Kepala Badan Intelejen Nasional Indonesia (BINDA) Gorontalo, Suryono, Sekretaris Daerah Provins Gorontalo, Darda Daraba, Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo, Sutrisno, serta sejumlah pimpinan OPD Pemprov Gorontalo. Turut hadir pula Ketua PKK Provinsi Gorontalo, Ny. Gamaria Monoarfa, Camat Kota Timur, serta Lurah Ipilo.
Peluncuran Germas Batari ditandai penyerahan secara simbolis benih cabai oleh Penjabat Gubernur Gorontalo kepada kelompok masyarakat yang meliputi kelompok tani, dasawisma, siswa, dan mahasiswa. Selanjutnya dilakukan penanaman cabai secara simbolis oleh Penjabat Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer, bersama pejabat Forkopimda di lokasi KWT Belimbing 25 Ipilo.(hasan/gopos)