GOPOS.ID, GORONTALO – Satu orang meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka akibat kecelakaan mobil truk pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) di jalan Trans Sulawesi Desa Molingkapoto, Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara, Kamis (13/2/2025) sekitar pukul 09.25 Wita.
Adapun korban tewas teridentifikasi bernama Rizki Zainal Basri (25) warga Kelurahan Tomulobutao Selatan, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo, yang merupakan seorang kernet.
Sementara dua korban luka masing-masing seorang supir bernama Irfan Haji Basir (36) warga Desa Tenilo, Kecamatan Paguyaman, Boalemo, dan seorang kernet Hein Radjak (30) warga Desa Langge, Kecamatan Tapa, Bone Bolango.
“Jadi yang meninggal dunia satu orang, atas nama Rizal. Sementara dua lainnya supir dan kernet yang duduk di bangku tengah berhasil menyelamatkan diri ketika insiden itu terjadi,” ungkap Kasi OPS Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo, Halidin La Bidin kepada awak media, Kamis (13/2/2025).
Kondisi truk BBM dengan nomor polisi B 9167 SFV itu mengalami kerusakan yang cukup parah, terutama di bagian kiri kepala truk akibat menabrak pohon. Diduga truk tidak bisa mengendalikan kecepatannya serta tangki BBM berisi Pertalite penuh.
Hingga berita ini dilansir, belum ada konfirmasi dari pihak berwenang apa yang menjadi penyebab kecelakaan itu. Namun dugaan sementara akibat rem blong.
Saat evakuasi korban tewas pun berlangsung dramatis. Kendala evakuasi yang memakan waktu sampai dua jam itu karena kondisi korban yang cukup sulit dijangkau dimana tubuh bagian atas korban terjepit dengan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang ada di dalam truk.
Begitu juga dengan kaki korban yang sulit dievakuasi akibat terjepit. Selain itu, petugas evakuasi juga mempertimbangkan adanya kemungkinan percikan api.
![](https://gopos.id/wp-content/uploads/2025/02/kecelakaan-truk-BBM-di-Gorontalo-1.jpeg)
Pun pada saat pemotongan berlangsung, beberapa petugas Damkar yang dibantu aparat TNI Polri turut memberikan siraman ringan menggunakan air ke arah pintu dan pilar depan mobil yang akan dipotong untuk mencegah agar tidak muncul percikan api.
“Untuk mengindari adanya percikan api, kerana kondisi tangki masih full berisi bahan bakar, saat megevakuasi korban terakhir, kami menggunakan alat untuk menggunting baja. Dan itu lebih aman ketimbang menggunakan gerinda,” jelas Halidin.
Setelah berhasil dievakuasi, korban meninggal dunia langsung dibawa ke rumah duka menggunakan mobil Ambulance. Sementara dua korban selamat telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.
“Sepertinya juga korban saat kejadian hendak menyelamatkan diri dengan cara melompat, jadi bagian kepala sduah berada di luar mobil, semenara badanya masih di dalam truk,” tambah dia.(Sari/Gopos)