GOPOS.ID, GORONTALO – DPRD Provinsi Gorontalo komitmen mengawal dan mendukung iklim investasi di daerah, termasuk proyek strategis Pani Gold Project (PGP) yang tengah dikembangkan di Kabupaten Pohuwato.
Kunjungan kerja tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Ridwan Monoarfa bersama Komisi II, di Pioneer Camp PGP yang berlokasi di Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, belum lama ini.
Pada krsempatan menyampaikan apresiasi serta harapan agar proyek tambang emas tersebut berjalan lancar dan membawa dampak positif bagi daerah.
“Semoga Pani Gold Project berjalan baik dan sukses,” ujar Ridwan dalam sambutannya.
Ketua Komisi II, Mikson Yapanto, menyampaikan kunjungan tersebut memberikan pemahaman yang lebih menyeluruh kepada pihak legislatif, terkait progres proyek dan pembagian manfaatnya.
“Kita kemari untuk melihat langsung progres Pani Gold Project, setelah mendengarkan pemaparan dan meninjau lapangan, kita semua menjadi lebih paham.
“Prospeknya sangat bagus, soal pembagian royalti juga sudah dijelaskan. Ini harus dijaga agar tidak menimbulkan konflik,” tambahnya.
Pimpinan Pani Gold Project, Boyke Abidin, memaparkan konstruksi terus berjalan dengan target produksi emas pertama (first gold) pada triwulan pertama 2026.
“Insya Allah dalam tujuh bulan ke depan kita akan mulai produksi. Pani Gold Project ditargetkan menjadi tambang emas primer terbesar di Asia Selatan,” papar Boyke.
Boyke mengungkapkan pihaknya telah melakukan pra-sosialisasi kepada sejumlah pemangku kepentingan, seperti Danrem, Kapolda, Kajati, dan Gubernur.
“Semua pihak sudah sepakat tali asih harus segera diselesaikan. Kami masih menunggu undangan dari Gubernur untuk membahas ini. Persoalan ini sejak awal dikawal oleh PJ Gubernur Ismail Pakaya, dan kami berharap bisa segera dituntaskan di tingkat provinsi,” pungkasnya.
Commercial Manager PGP, Heber Manurung, turut melaporkan kontribusi keuangan perusahaan kepada daerah. Selama periode 2024/2025, PGP telah menyumbang Rp 4 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Pohuwato melalui pajak air tanah, retribusi sampah, dan langganan PDAM.
Sementara itu, kontribusi ke Pemerintah Provinsi Gorontalo mencapai Rp 9,1 miliar dari pajak alat berat dan pajak bahan bakar kendaraan bermotor.
“Perusahaan terus berupaya meningkatkan kualitas tenaga kerja lokal melalui pelatihan (upskilling), program pengembangan talenta (Talent Development Program/TDP),” tutup Heber (Yusuf/Gopos)