GOPOS.ID, GORONTALO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo meminta Alfamart dan Indomaret agar menyediakan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal.
Hal itu disampaikan oleh Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Muhammad Nasir Majid, menurutnya saat ini Produk UMKM lokal di Gorontalo susah tembus di minimarket baik Indomaret maupun Alfamart.
Nasir menjelaskan Produk UMKM saat ini bisa tembus hanya dibeberapa Alfamart dan Indomaret. akan tetapi pengunaan sistem konsinyasi atau barang tersebut akan dibayarkan setelah produk laku merupakan sistem yang menyulitkan pelaku UMKM.
Baca juga: Kurangnya Fasilitas PKBM Bone Bolango, La Ode: Kami Akan Koordinasikan
Pasalnya pelaku UMKM akan mengalami keterlambatan pengembalian modal jual akibat sistem konsinyasi, olehnya Nasir mengusulkan agar Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo agar menyediakan satu sistem yang memudahkan pelaku UMKM seperti halnya Koperasi.
“Kalau hanya mengandalkan sistem konsinyasi maka pelaku UMKM bakal kehilangan modal, apalagi kalau modalnya hanya satu sampai dua juta pasti akan terjadi kelambatan dalam perputaran ekonomi,” ujarnya
Senada dengan itu Ketua Komisi II, Espien Tulie juga meminta pihak Alfamart dan Indomaret agar menyediakan pajangan khusus untuk produk UMKM lokal, menurutnya saat ini pajangan yang disediakan untuk UMKM lokal belum sesuai standar.
“Kita minta agar produk yang ini saat masuk alfamart sudah bisa terlihat bahwa inilah produk lokal Gorontalo, agar melalui perusahaan ini, bisa mempromosikan produk lokal menyentuh hati masyarakat saat membeli,” ujarnya
Baca juga: Sosialisasi Perda Provinsi Gorontalo, Adnan Entengo: Masyarakat Harus Tau
Selain itu juga Espien akan mengunjungi pihak DEPO dari Alfamart dan Indomaret untuk memberikan masukan agar pelaku UMKM lokal Gorontalo diberikan ruang. Ia akan berusaha dan berjuang agar produk UMKM mendapatkan perlakuan yang sama dengan produk modern lainnya.
“Semua ini harus dilakukan kerjasama semua pihak baik pemerintah, perusahaan dan asosiasi dalam memaksimalka promsi produk UMKM lokal,” pungkasnya (Ari/Gopos)