GOPOS.ID, GORONTALO – Dosen di lingkungan akademik Universitas Negeri Gorontalo (UNG) membantah keras adanya dugaan pungutan liar (Pungli) yang dituding LSM Walihua.
Menurut para dosen bahwa surat imbauan tersebut merupakan inisiatif yang lahir dari para dosen di UNG.
Dosen Fakultas Olahraga dan kesehatan UNG, Edy D.P Duhe, S.Pd, M.Pd mengatakan tidak ada dosen yang merasa dirugikan dengan adanya surat edaran yang sifatnya imbauan dan segala konsekuensinya tersebut. Sebab ini untuk gotong royong dalam misi kemanusiaan.
“Kami dan seluruh khalayak sudah menyaksikan langsung bagaimana peran UNG dalam upaya penanganan dan pencegahan Covid-19 di provinsi Gorontalo,” ungkap Edy.
Tidak hanya melahirkan konsep yang komprehensif soal penanganan Covid-19. UNG secara kelembagaan juga telah mengerahkan sumber daya manusia turut berperan aktif untuk menyumbangkan pemikiran-pemikiran akademik.
“UNG telah mengerahkan sumber dayanya, termasuk memfasilitasi dan menunjang kerja-kerja tenaga medis. Mulai dari menyiapkan fasilitas tempat tinggal hingga perlengkapan yang dibutuhkan tenaga medis dalam menangani pesien Covid-19,” jelasnya.
Selain itu di internal demi optimalilasi perkuliahan daring. Pihak lembaga menyediakan Quota unlimited secara gratis kepada seluruh mahasiswa.
“Kami dengan dasar kemanusia juga mengusulkan ke pimpinan terkait dengan bantuan sukarela tersebut. Sehingga keluar kebijakan tersebut. Tidak ada yang merasa terpaksa maupun dipaksa dalam misi kemanusiaan ini,” paparnya.
“Satu lagi!, UNG juga menyiapkan tempat swab test dan melibatkan SDM untuk pengoperasian instrument laboratorium yang rumit itu,” tandas Edy. (andi/gopos)