GOPOS.ID, BONE – Kabar tak sedap menerpa Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Bone, Kabupaten Bone Bolango. Puskesmas yang berada di Desa Masiaga, Kecamatan Bone, Kabupaten Bone Bolango itu dituduh menelantarkan pasien.
Hal itu sebagaimana disamapikan salah seorang warga Miifthahul Iksan Iskandar melalui akun media sosial facebook miliknya. Miiftahul menilai, Puskesmas Bone tidak memberikan pelayanan secara baik terhadap pasien korban kecelakaan pada Senin (7/6/2021). Dalam unggahan tersebut Miifthahul Iksan Iskandar merasa kurang berkenan dengan pelayanan perawat Puskesmas Bone.
“Saya pikir kerjanya asal-asalan, jahitan di kepala pasien cuman asal-asal, sedangkan luka-luka pasien tidak dibersihkan dengan benar,” kata Miifthahul dalam unggahan facebooknya.
Miifthahul juga menyebutkan pihaknya meminta agar pasien untuk dirujuk ke Rumah Sakit Tombulilato namun tidak diizinkan oleh pihak Puskesmas Bone.
“Dorang bilang kata mo rujuk harus ada alasan yang tepat, harus pusing lah harus patah-patah lah, sedangkan pasien ini so dapa rasa sakit di bagian perut dan tidak boleh makan,” ujar Miifthahul.
Miifthahul juga mengungkapkan pihak Puskesmas Bone mengeluarkan perkataan yang membuat keluarga pasien tidak senang hati.
“Dia bilang kalau suka mo rujuk, rujuk sendiri pakai mobil sendiri,” ungkap Miifthahul.
Sementara itu Kepala Puskesmas Bone, Awaludin Rahim angkat bicara terkait tuduhan tersebut. Melalui sambungan telepon Awaludin Rahim mengatakan tidak ada itikad perawat Puskesmas Bone menelantarkan pasien. Saat itu hanya keluarga pasien dalam keadaan panik.
“Sehingga timbullah image yang tidak baik di pihak keluarga terkait pelayanan perawat di Puskesmas Bone,” kata Awaludin.
Awaludin Rahim menuturkan pada saat dilakukan tindakan untuk menjahit luka di bagian kepala oleh perawat pasien dalam keadaan rewel dan berteriak
“Maka untuk memberikan tindakan tersebut tidak dapat dijalankan secara optimal,” tutur Awaludin
“Namun tetap mereka lakukan tindakan. Tetap dibersihkan dan dijahit lukanya,” tambah Awaludin.
Awaludin Rahim menambahkan, secara prosedural untuk dirujuk pasien tersebut belum bisa dirujuk sebab masih dalam masa observasi pihak Puskesmas Bone.
“Diagnosa secara keseluruhan pasien ini masih dalam keadaan normal dan tidak perlu dirujuk. Hanya saja tingkat kecemasan keluarga pasien tinggi dan panik,” tutup Awaludin. (Indra/gopos)