GOPOS.ID, GORONTALO – Viralnya beras oplosan yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia menimbulkan kekhawatiran masyarakat di Kabupaten Gorontalo. Kekhawatiran ini diperparah dengan lonjakan harga beras dipasaran yang kian hari makin tinggi.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo, Victor Asiku akhirnya buka suara. Kepada Gopos.id, Viktor memastikan bahwa tidak ada beras oplosan yang yang di jual di ritel modern di Kabupaten Gorontalo. Viktor mengatakan pihaknya sudah melakukan tinjauan langsung ke lapangan perihal ini.
“Kami sudah turun ke lapangan. Kami mendatangi ritek-ritel modern seperti Alfamart, Alfmamidi dan Indomaret. Dari hasil penelusuran, kami memastikan bahwa apa yang menjadi ke khawatiran masyarakat itu tidak ada di Kabupaten Gorontalo,” kata Viktor, rabu (23/07/25).
Lebih jauh, Viktor mengatakan pihaknya juga tidak menemukan sejumlah beras bermerek yang diduga dioplos dipajangan ritel-ritel tersebut. Kata Viktor, ada kemungkinan beras tersebut sudah dilakukan penarikan.
“Yang pasti, saat kami tinjau di lapangan, merek beras yang diduga dioplos tersebut sudah tidak ada. Mungkin stoknya yang habis atau sudah lakukan penarikan, kami belum tau,” ucapnya.
Meski demikian, Viktor mengakui bahwa pihaknya mendapat kesuitan untuk membedakan beras oploosan dan yang bukan. Kesulitan ini, kata Viktor, diakibatkan oleh keterbatasan sumber daya yang ada di Disperindag Kabupaten Gorontalo.
Sehinganya, Viktor berharap agar masyarakat bisa lebih jeli dalam membeli beras. Tidak hanya itu, guna meminimalisir terjadinya pembelian beras oplosan, Viktor turut meminta masyarakat untuk lebih memprioritaskan beras lokal. Karena menurut Viktor, kualitas beras lokal juga tidak kalah dengan beras premium.
“Beras lokal kita tidak kalah baik dengan beras premium dan itu jelas produksinya disini dan tentunya kita bisa meningkatkan pendapatan petani di Gorontalo,” pungkasnya. (Abin/Gopos)