GOPOS.ID, MARISA – Lebih kurang enam bulan. Kapal Motor (KM) Banawa Nusantara 85 terbiar di pantai kawasan pohon cinta, Marisa. Kapal Pelayaran Rakyat (Pelra) bantuan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tersebut mangkrak dan tak bisa dipakai.
Kondisi itu dikarenakan badan kapal mengalami kebocoran. Ironinya, kebocoran pada badan kapal sudah terjadi saat diterima oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Pohuwato. Akibatnya sejak diterima pada Oktober 2019, hingga saat ini kapal tersebut tak bisa dimanfaakan untuk menunjang perekonomian rakyat.
“Pihak Kementerrian perhubungan menyerahkan kapal tersebut kepada kita sudah dalam keadaan bocor, sehingga belum boleh kita operasikan,” ungkap Kepala Bidang Keamanan dan Keselamatan Dinas perhubungan Pohuwato, Noneng K.Ahmad.
Menurut Noneng, Kementerian Perhubungan telah menyertakan surat penyerahan bersamaan dengan datangnya kapal. Akan tetapi kelengkapan administrasi surat tersebut belum diteken oleh Dinas Perhubungan Pohuwato lantaran kondisi kapal yang telah bocor.
“Surat yang diserahkan itu bersifat hanya sementara,” kata Noneng.
Perempuan berparas ayu itu mengakui bila bantuan KM Bunawa Nusantara 85 belum bisa digunakan sejak diterima.
“Selain itu surat perizinan yang diberikan kepada kita itu hanya sampai Desember 2019,” kata Noneng.
Sedianya, Dinas Perhubungan sempat berinisiatif untuk melakukan perbaikan berupa penambalan bagian yang bocor. Akan tetapi upaya tersebut terkendala pada ketersediaan anggaran.
Sebagaimana diketahui pada 2019, Kementerian Perhubungan menggulirkan bantuan 50 kapal Pelra. Dua kapal di antaranya disalurkan untuk Provinsi Gorontalo. Rinciannya satu kapal untuk Kabupaten Pohuwato, dan satunya lagi untuk Kabupaten Gorontalo Utara.(Ramlan/gopos)