GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Sebanyak 14 pasien covid-19 asal Kota Gorontalo dinyatakan sembuh, dan diperkenankan kembali pulang. Selama masa karantina, 14 pasien Covid-19 itu mengakui mendapat perawatan optimal.
Hal itu sebagaimana pengakuan pasien 36, AH. Warga Kelurahan Ipilo, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo itu mengungkapkan selama menjalani masa karantina, mereka mendapatkan pelayanan yang sangat baik dari tim medis.
“Mereka sering memberikan dorongan dan semangat kepada kami. Meskipun menjalani karantina, tapi kami merasa terhibur. Terima kasih sudah banyak membantu kami,” ungkapnya.
Sementara itu, Gugus Tugas Covid-19 Kota Gorontalo mengkonfirmasi, 14 pasien asal Kota Gorontalo dinyatakan sembuh berdasar swab dua kali terakhir dengan hasil negatif. Pasien 14 orang tersebut merupakan pengembangan tracking contact pasien 22 (Klaster Padebuolo). Kemudian satunya pasien 89 asal Kelurahan Limba, Kota Selatan, Kota Gorontalo.
“Total 14 orang kita pulangkan. Sebanyak 12 orang dikarantina di mess haji, dan 2 lainnya pasien sempat dirawat di RSUD Aloei Saboe Kota Gorontalo,” ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Gorontalo, Abd. Haris Ahmadong, Sabtu (6/6/2020).
Baca juga: Bertambah 5 orang, Sudah 14 Tenaga Kesehatan di Gorontalo Positif Corona
Menurut Abd.Haris, jumlah pasien Covid-19 di Kota Gorontalo Haris menunjukkan angka yang signifikan meski adapula ketambahan jumlah yang positif.
“Hingga Sabtu (6/6/2020) tercatat warga yang positif covid-19 di Kota Gorontalo ada 63 orang. Sebanyak 29 orang dinyatakan sembuh, kemudian 3 meninggal dan 31 masih dalam perawatan,” ujar Abd.Haris.
Kepada pasien yang sembuh, Abd.Haris meminta untuk terus memerhatikan protokol kesehatan.
“Jaga jarak, cuci tangan dan pakai masker. Jangan dulu keluar rumah sementara waktu untuk menjalani isolasi mandiri selama 14 hari kedepan,” imbau Abd. Haris
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, mangatakan trend pasien terpapar Covid-19 di Kota Gorontalo akhir-akhir ini meningkat, bukan berarti pengawasan pemerintah yang kurang maksimal. Angka itu mengisyarakatkan upaya yang ditempuh sudah pada titik optimal.
Artinya, lanjut Marten, lonjakan tersebut merupakan hasil tracking yang dilakukan pihaknya, untuk menelusuri riwayat kontak orang yang terpapar covid-19.
“Memang sekarang jumlahnya pasti akan naik, akan tetapi kedepan angka ini niscaya akan melandai. Sebab kita telah mengunci ruang gerak orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan yang terpapar,” terangnya.(adm-02/gopos)