GOPOS.ID, GORONTALO – Dinas Kesehatan dan Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Gorontalo menggelar Orientasi Kesehatan Jiwa tentang Psychological First Aid (PFA), bertempat di Hotel Elmadinah Kota Gorontalo, Sabtu (25/11/2023).
Peserta yang hadir sebanyak 250 orang terdiri dari siswa SMA, SMK, Guru, mahasiswa, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Gorontalo, psikolog, dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Anang S Otoluwa mengatakan, kegiatan ini untuk membantu menyebarluaskan informasi terkait dengan masalah kesehatan jiwa dan juga memberikan keterampilan pada peserta apa yang harus dilakukan jika menghadapi masalah kegawatdaruratan Kesehatan jiwa.
“Contohnya, kalau misalnya kita depresi apa yang harus kita lakukan agar depresi tidak bertambah berat dan akan menjurus pada gangguan jiwa sampai dengan bunuh diri,” kata Anang.
Kedepan, hal ini akan terus dilakukan upaya penyebarluasan informasi secara luas agar sampai kepada seluruh lapisan masyarakat.
“Kita berharap semua remaja yang ada di institusi pendidikan seperti SMA bisa mendapatkan materi ini baik melalui Dinas Kesehatan, BKOW atau PKK melalui program PKK goes to school,” imbuh Anang.
Anang optimis dengan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah provinsi melalui Dinas Kesehatan memberikan dampak positif dalam upaya menurunkan kasus bunuh diri bahkan mencegah hal tersebut terjadi.
“Kita baru saja melewati masa krisis ketika kasus bunuh diri melonjak dan melalui beberapa kegiatan secara berseri dan juga ada pendampingan melalui psikolog kemudian ada konsultasi psikologi 1×24 jam. Alhamdulillah kita lihat sekarang kasus bunuh diri sudah berkurang dan kita berharap seterusnya akan menjadi zero,” ucap Anang.
Di tempat yang sama, Ketua BKOW Provinsi Gorontalo Nurinda Rahim mengatakan, tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat.
“Karena ini berdampak akibatnya kalau misalnya ini tidak tertangani dengan baik masalah kesehatan jiwa itu berdampak pada bunuh diri,” kata Nurinda.
Nurinda berharap dengan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh pada kegiatan ini bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari khususnya lingkup keluarga.
“Dengan catatan bisa mendapatkan sedikit mungkin tanda-tanda kelainan (gangguan) jiwa seperti apa,” tandasnya.(putra/gopos)