GOPOS.ID, GORONTALO – Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menggelar sosialisasi dan Pemetaan Sistem Peringatan Dini Penanggulangan Krisis Kesehatan dirangkaikan dengan simulasi penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), Selasa (06/12/2023) di kantor Dinas Kesehatan Provinsi.
Menurut Kasubag Umum dan Kepegawaian Ahmad Yamin Ahsan menjelaskan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas petugas dan pegawai kantor Dinas Kesehatan Provinsi dan Kota Gorontalo terkait penanggulangan bahaya kebakaran.
“Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan amanat permenkes Nomor 4 Tahun 2019 tentang Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang, serta Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2019 tentang Pedoman Penanggulangan Krisis Kesehatan,” ungkap Yamin.
Sosialisasi dilakukan oleh petugas dari Dinas Kebakaran Kota Gorontalo dan setelah itu dilakukan simulasi penggunaan APAR.
“ASN yang ada di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi dan Kota diajarkan cara menggunakan APAR sehingga jika terjadi hal yang tidak diinginkan ASN kita bisa melakukan upaya penanggulangan pertama,” ujar Yamin.
Muh. Lutfi Penyuluh Bencana dan Korlap Damkar Kota Gorontalo mengatakan materi yang diberikan mengenai sosialisasi pencegahan dan penanggulangan pada kebakaran yaitu bagaimana mengoptimalkan proteksi kebakaran yang terpasang pada bangunan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dengan keterampilan SDM yang ada.
“Alhamdulillah untuk Kota Gorontalo kami pun di damkar kota sudah melakukan beberapa kegiatan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Gorontalo dan provinsi Gorontalo di kegiatan Puskes klinik dan sekolah-sekolah itu kami lakukan bersama,” kata Lutfi.
Lutfi menyarankan untuk layanan medis yang sifatnya perawatan dan penyimpanan barang penting itu disarankan menggunakan karbondioksida (CO2) karena lebih bersih dan tidak mempunyai residu.
“Kalau untuk jenis APAR yang harus kita gunakan itu disesuaikan dengan layanan misalkan untuk dry powder itu peruntukan untuk layanan-layanan luar ruangan tetapi lebih efektif juga untuk kebakaran listrik kemudian bahan padat dan minyak,” pungkasnya. (Putra/Gopos)