GOPOS.ID, GORONTALO – Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo bekerja sama dengan Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengadakan simulasi penanggulangan bencana krisis kesehatan di halaman Hotel Elmadinah, Kota Gorontalo, Senin (02/12/2024).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa, yang menyampaikan pentingnya kesiapan sumber daya manusia dalam menghadapi situasi darurat.
Menurut Anang, kegiatan yang diawali dengan pelatihan Tenaga Cadangan Kesehatan Emergency Medical Team (TCK-EMT) bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas tenaga kesehatan dalam menghadapi bencana.
“Kita berharap dengan pelatihan ini lalu dengan simulasi yang betul-betul menyerupai keadaan sebuah bencana, latihan ini akan memberikan pengetahuan dan juga keterampilan pada seluruh komponen yang terlibat dalam penanggulangan bencana agar ketika menghadapi bencana nanti kita betul-betul sudah siap di lapangan” ujar Anang.
Lebih lanjut, Anang mengungkapkan harapannya agar pembentukan TCK-EMT tidak hanya di tingkat provinsi, tetapi juga diperluas hingga ke tingkat kabupaten/kota dan kecamatan agar respon terhadap bencana dapat dilakukan lebih cepat dan terkoordinasi.
“Kita berharap semua kabupaten/kota masuk sampai di Kecamatan betul-betul bisa mempersiapkan tenaga cadangan kesehatan ini dengan baik,” tambahnya.
Senada dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Anang S. Otoluwa, Ketua Tim Kerja Tanggap Darurat dan Klaster Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Budiman, menekankan pentingnya kegiatan ini dalam meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan di tingkat provinsi. Menurutnya, respon cepat terhadap bencana sangat diperlukan, terutama mengingat Gorontalo merupakan wilayah yang rawan terhadap bencana alam.
“Ini adalah salah satu upaya kita dalam meningkatkan kapasitas (tenaga kesehatan, red) sehingga Provinsi Gorontalo yang kita kenal banyak terjadinya bencana dan hampir setiap tahun Provinsi Gorontalo mengalami kejadian-kejadian yang sudah ditetapkan status tanggap darurat sehingga dengan adanya pelatihan ini kita mampu melakukan koordinasi kolaborasi dalam pada tingkat kabupaten kota maupun provinsi sehingga pelayanan dapat diberikan secara cepat dan tepat,” ujar Budiman. (Putra/Gopos)