GOPOS.ID, GORONTALO – Provinsi Gorontalo telah menorehkan catatan manis dalam kiprah sepak takraw di tanah air. Gorontalo merupakan daerah penyumbang atlet-atlet takraw berprestasi di kancah nasional hingga internasional. Untuk mempertahankan sekaligus melanjutkan prestasi apik tersebut, Digital Club hadir di Gorontalo.
Tidak hanya sebatas klub sepak takraw yang menyatukan pemuda insan sepak takraw, digital club merupakan wadah pembinaan dan pengembangan sepak takraw di Provinsi Gorontalo.
“Digital club hadir untuk membantu mencetak atlet-atlet sepak takraw yang mampu tampil dan berpestasi di kancah nasional maupun internasional,” ujar Ketua Digital Club, Riton Abdullah.
Digital Club bertekad mewujudkan keberhasilan gerakan olahraga di bidang sepak takraw. Keseriusan atas tekad tersebut ditunjukkan dengan melakukan pelatihan pelatih sepak takraw serangkaian Pelantikan Pengurus Digital Club, Senin (15/8/2022). Pelatihan yang diikuti 5 pelatih itu menghadirkan pemateri/narasumber yang memiliki keahlian di bidang kepelatihan dan perwasitan. Yakni Coach Herson Taha, S.Pd, dan Ramlah Timbola, S.Pd.
“Sasaran dari pelatihan ini agar klub memiliki pelatih yang berkompeten, sehingga bisa membantu mencetak atlet-atlet yang handal dan berpestasi,” kata Riton, atlet takraw yang tampil di PON XVII Kalimantan Timur (Kaltim) 2008.
Kehadiran Digital Club diapresiasi sekaligus disambut hangat Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Provinsi Gorontalo, Sofyan Puhi, S.T. Menurut Sofyan Puhi, semangat menghidupkan olahraga sepak takraw yang lahir dari bawah ini harus mendapat dukungan semua pihak.
“Dalam pengembangan takraw kita harus profesional. Alhamdulillah ada inisiatif dari bawah, digital club. Bahkan dimulai dari pelatihan kepelatihan dan perwasitan. Ini sangat baik agar pengelola klub dilatih oleh pelatih-pelatih yang tersertikasi,” kata Sofyan Puhi saat menghadiri pelantikan pengurus Digital Club dan pelatihan kepelatihan dan perwasitan, Senin (15/8/2022).
Sofyan Puhi berkeyakinan, digital club yang dikelola oleh pelatih yang tersertifikasi akan menghasilkan atlet-atlet yang handal dan berpestasi. Sebab, kepelatihan yang ada di digital club pastinya akan dilakukan sesuai standar-standar PSTI.
“Pihak club dan panitia yang menyelenggarakan pelatihan sangat luar biasa. Ini modal buat kita semua. Dan mungkin ini akan memicu para pemain-pemain nasional atau internasional Sepak Takraw di Gorontalo untuk membuat club-club seperti ini,” ujar pria yang menjabat Anggota DPRD Provinsi Gorontalo itu.
Lebih lanjut, Sofyan Puhi mengungkapkan, berbicara klub sepak takraw di Gorontalo tercatat ada hampir 20 klub. Namun klub-klub tersebut hanya hadir ketika iven pertandingan atau kejuaraan saja.
“Pertandingan misalnya di Biawu, atau di Palma, atau di Limboto. Klub-klub banyak yang mendaftar. Setelah iven, klub-klub itu bubar. Ketika ada pertandingan lagi, kembali lagi mendaftar dengan klub-klub yang lain. Oleh karena itu semangat dari bawah ini harus dikelola dengan baik,” tutur Sofyan Puhi.
Mantan Wakil Bupati Gorontalo itu berharap, kehadiran digital club akan menjadi pemicu semangat bagi club-club Sepak Takraw di Gorontalo yang mungkin sudah redup untuk dibangkitkan kembali.
“Sudah ada modal yang besar. Ini juga tanggung jawab bersama jangan sampai takraw ini selesai begitu. Kasihan adik-adik kita, mereka harus kita berikan kesempatan pula untuk berprestasi,” tandasnya.(hasan/gopos)