GOPOS.ID, GORONTALO – Keterbatasan fisik bukanlah halangan untuk menggapai prestasi di bangku kuliah. Abdul Kadir Umar, Mahasiswa Jurusan Manajemen Dakwah (MD), Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo membuktikan hal tersebut.
Ia berhasil menyelesaikan perkuliahannya selama 4 tahun dengan menyandang gelar Sarjana Sosial (S.Sos). Nilai yang dicapai nyaris sempurna yaitu 96.2 setara dengan nilai A pada ujian skripsi.
Skripsi yang diajukan Abdul Kadir diuji empat penguji. Yaitu: Dr. Mashadi M.Si; Dr. Kamarudin, M.Fil.I, Dr. Andries Kango, M.Ag; dan Moh. Ihsan Husnan, M.Si.
Pada masa perkuliahan Umar mengaku dirinya sempat kesulitan memahami materi yang diberikan oleh dosen. Sebab ia merupakan difabel tunarungu yang mengandalkan gerak bibir untuk menangkap pemahaman.
“Saya berusaha untuk selalu memahami materi dari dosen walau saya tahu itu susah. Pilihan terakhir saya untuk memahami, dengan meminta dan menyalin materi dari dosen untuk saya pelajari kembali di rumah,” ucap Umar melalui pesan Whatsapp kepada gopos.id. Senin (10/8/2020)
Walau difabel tunarungu, Umar tidak putus asa. Berkat dukungan rekan-rekan sekelasnya dan ketua jurusan Manajemen Dakwah membuatnya bisa bertahan. Ia pun berhasil menyelesaikan ujian skripsi berjudul “Dakwah Terhadap Mad’u Tuna Rungu di Masjid Turabinnuri Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo”.
Ketua Jurusan Manajemen Dakwah, Dr. Andries Kango, M.Ag, mengatakan Umar memaparkan skripsinya dengan bahasa isyarat dan ditemani seorang penerjemah.
“Ada penerjemah bahasa isyarat, jadi penerjemah itu yang bicara dengan kita ketika Arif memaparkan skripsinya. Begitu juga sebaliknya ketika kami bicara penerjemah yang berbicara dengan arif dalam bahasa isyarat,” ungkapnya.(Ari/gopos)