GOPOS.ID, ATINGGOLA – Ternyata ada sisi positifnya yang bisa dipetik dan jadikan motivasi dalam kehidupan sehari-hari pada keributan massa di perbatasan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, Senin (18/5/2020) lalu. Itu terlihat dari ketegasan dan humanis seorang petinggi Komando Distrik Militer (Kodim) 1314 Gorontalo Utara, saat menenangkan massa.
Dia adalah Letkol. Arm Firstya Andrean Gitrias. Selain menjalankan tugas dan fungsi sebagai seorang Komandan di salah satu institusi TNI untuk menegakkan aturan PSBB. Masih saja berbagi dengan sesama kerumunan massa.
Betapa tidak, di tengah situasi genting saat itu, dia masih sempat memberikan bantuan dana sebagai biaya transportasi dan logistik kepada massa untuk balik ke wilayah Sulawesi Utara (Sulut) yang diambil dari kantong pribadinya.
“Memang saat itu saya prihatin. Karena sebagai aparat maka saya tetap tegakan aturan. Namun dengan pendekatan persuasif saya juga membantu biaya transport dan logistik sebagai modal untuk mereka kembali,” jelas Dandim.
Bahkan dia juga kembali menegaskan bahwa tak ada pembukaan akses di perbatasan Gorontalo Utara (Gorut) dan Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) selama itu di bawah kendalinya.
“Jadi saya tegaskan lagi bahwa tidak ada pembukaan akses di perbatasan Gorut-Bolmut. Memang telah terjadi penumpukan massa selama 2 kali. Namun kami tetap tegakkan aturan sesuai peraturan PSBB,” tandas Dandim. (isno/gopos)