GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) PP dan KB Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, dr. Rosina Kiu mengemukakan sebanyak 10 persen dari program Kebaikan Kesehatan Lingkungan (KKL) di Provinsi Gorontalo akan ditargetkan untuk Desa Bebas Buang Air Besar. Tujuanya agar desa-desa di Gorontalo dapat mengedukasi masyarakatnya untuk setop buang air besar sembarangan.
Hal ini dilakukan untuk menjaga agar tidak terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan disebabkan adanya buang air besar semberangan.
“Target itu memang sudah tercapai. Dari 731 Desa sudah ada 83 Desa yang sudah bebas buang air besar sembarangan,” ujar Rosina Kiu, saat memaparkan program Kesehatan Masyarakat di Kantor Dikes Provinsi Gorontalo, Kamis (12/11/2020).
Rosina Kiu meminta kepada seluruh pihak terkait untuk dapat membantu mengedukasi lagi masyarakat tentang bahaya ketika mencemari lingkungan.
Sebab, Menurut Rosina, pencemaran lingkungan itu bisa dapat meningkatkan kasus diare baik dari anak-anak maupun dari orang dewasa lainnya.
“Jadi stop untuk buang air besar disembarangan tempat,” ucapnya.
Lebih lanjut, Rosina Kiu mengatakan, kemarin ada dua desa terakhir yang sudah melakukan satu deklarasi stop bab sembarangan. Dan Output dari kegiatan itu adalah untuk kebaikan kesehatan lingkungan.
“Insyaallah kegiatan itu bisa diikuti juga oleh Desa-desa lain,” imbuhnya.
Terakhir ia berharap, untuk para Kepala Desa dan Lurah agar kiranya juga dapat membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk tidak lagi membuang air besar disembarangan tempat.
“Secara beranjak ketika hal ini dibiarkan maka akan merusak lingkungan dan bisa menyebarkan penyakit kepada masyarakat,” tandasnya. (Ramlan/gopos)