GOPOS.ID, GORONTALO – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Doni P Joewono, bersama Kantor Perwakilan BI Provinsi Gorontalo melakukan kunjungan virtual ke Pesantren Hubulo, Kecamatan Tapa, Bone Bolango, Senin (26/4/2021).
Kunjungan virtual ke Pesantren Hubulo merupakan rangkaian kegiatan program Bank Indonesia Berbagi dari Hati (BI Berhati). Program tersebut dilaksanakan di enam pesantren di seluruh Indonesia selama Ramadan 1442 Hijriyah. Program BI Berhati terdiri program QRIS Ramadan, Investasi Akhirat, Masjid Bersih, GerBiwQu (Genkan BI Wakaf Alquran), serta kunjungan virtual pesantren.
Kunjungan virtual Deputi Gubernur BI serta KPw BI Gorontalo dirangkai sosialisasi kebanksentralan dan Cinta, Bangga, Paham Rupiah kepada para santri Pesantren Hubulo. Sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan Bank Indonesia dan menumbuhkan pemahaman, rasa cinta, paham, bangga atas mata uang Rupiah.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Gorontalo, Budi Widihartanto, menjelaskan program BI Berhati merupakan rangkaian kegiatan sosial yang bersinergi dengan Program BI Religi Islam untuk dapat mewujudkan momentum penguatan pengelolaan dana sosial pegawai muslim. Meliputi zakat, infaq, sedekah, serta wakaf.
“Termasuk mengedepankan digitaliasi sistem pembayaran melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standar),” ujar Budi Widihartanto.
Menurut Budi Widihartanto, kunjungan virtual Pesantren merupakan terobosan baru yang dijadikan strategi scale up untuk program BI Berhati.
“Adapun fokus penyaluran bantuan sosial dalam program program BI Berhari adalah pada daerah terdampak bencana, serta sektor kesehatan,” ungkap mantan Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi Daerah KPw BI Jawa Timur itu.
Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P. Joewono, menjelaskan potensi Ekonomi dan Keuangan Syariah yang stabil, di tengah pandemi COVID-19 yang masih melanda, dapat terus didorong untuk menumbuhkan perekonomian. Saat pandemi menyebabkan perlambatan ekonomi di berbagai industri, industri halal tidak terdampak separah industri yang lain
“Pesantren merupakan tulang punggung dari ekonomi syariah. Bank Indonesia akan terus mendorong peranan dan kemandirian pesantren,” ungkapnya.(adm-02/gopos)