GOPOS.ID, GORONTALO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo ikut menaruh perhatian serius terhadap maraknya fenomena kasus bunuh diri di Gorontalo. Sepanjang Januari-Juli 2023 sudah ada 25 kasus bunuh diri terjadi di Gorontalo.
Anggota Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo, Yuriko Kamaru, mengemukakan dilihat dari angka atau jumlah kasus yang terjadi sepanjang Januari-Juli 2023, fenomena bunuh diri di Gorontalo membutuhkan perhatian bersama.
“Perlu ada upaya dari seluruh pihak untuk berkolaborasi dalam rangkaian kegiatan mengatasi fenomena ini,” kata Yuriko Kamaru yang mewakili Ketua DPRD Provinsi Gorontalo dalam Focus Grup Discussion (FGD) Antisipasi Maraknya Kasus Bunuh Diri di Grand Q Hotel Kota Gorontalo, Kamis (3/8/2023).
Legislator Partai NasDem ini mengatakan, proteksi terhadap sikap apatis atau putus asa yang memicu terjadinya bunuh diri harus diperhatikan bersama. Langkah konkrit terkait hal tersebut adalah memperkuat basis keluarga.
“Apakah proteksi menggunakan pendekatan agama, atau pendekatan ekonomi, yang utama adalah memperkuat basis keluarga. Sebab kunci utamanya ada di sana (keluarga),” ungkap Yuriko Kamaru.
Untuk itu, Yuriko mengajak kepada segenap lapisan masyarakat di Gorontalo untuk bergerak bersama mencegah kasus bunuh diri. Bunuh diri bukanlah sebuah solusi, malah dilarang dalam agama.
“Kita harus senantiasa berpikir jernih. Seberat apapun masalah yang dihadapi, hendaknya tidak lantas putus asa. Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya,” imbau Yuriko Kamaru.(hasan/gopos)